Rabu 15 Mar 2023 16:28 WIB

Jika Masjid UI Sepi Jamaah, Masjid Salman ITB Masih Ramai Kajian Dakwah

Untuk mengantisipasi sepinya jamaah, Masjid Salman ITB melakukan berbagai inovasi.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Karta Raharja Ucu
Masjid Salman ITB
Foto: www.itb.ac.id
Masjid Salman ITB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) melaporkan aktivitas dakwah mahasiswa di kampus-kampus Tanah Air lesu. Berdasarkan data FSLDK, sekitar 460 LDK di Indonesia mengalami penurunan kegiatan syiar keislaman yang cukup signifikan. Salah satu masjid kampus yang terpantau sepi dari kegiatan adalah Masjid Universitas Indonesia (UI). Namun, hal berbeda terjadi di Masjid Salman ITB Bandung yang disebut masih ramai dengan kegiatan dakwah.

Manager Bidang Sumber Daya Masjid Salman ITB Iyan Nurdin mengungkapkan, kegiatan di Masjid Salman ITB tergolong selalu ramai. Iyan memprediksi, animo jamaah akan semakin meningkat saat Ramadhan nanti. Masjid Salman, kata dia, sudah mulai mengarahkan seluruh kegiatan Ramadhan untuk digelar secara luring.

“Kalau tahun kemarin sebagian besar online. Nah, tahun ini ada arahan agar semuanya offline dan memang ada semacam perkiraan bahwa di Salman akan seramai sebelum pandemi karena kegiatannya kita rancang koutanya sama seperti sebelum pandemi,” ujar Iyan saat ditemui Republika, Rabu (15/3/2023).

Ia menyebut, jumlah jamaah maupun rangkaian kegiatan keagamaan di Masjid Salman tergolong ramai dan padat. Bahkan, menurut Iyan, sejak awal 2023, hampir setiap hari Masjid Salman diisi berbagai kegiatan. "Baik offline maupun online," kata Iyan.

Untuk jumlah peserta, Iyan mengakui, memang ada yang memenuhi kouta. Ada juga yang sampai memenuhi kouta, tapi ada juga yang di bawah target. Namun, kalau misalnya tidak mencapai target, biasanya jumlah tidak terlalu jauh dari target.

"Jadi, bisa dibilang Masjid Salman itu tidak pernah sepi, baik dari sisi kegiatan maupun jamaah. Paling tidak, saat waktu shalat itu selalu ramai,” ujar dia.

Rangkaian kegiatan yang beragam, Iyan menyebut, memang menjadi alasan selalu ramainya aktivitas keagamaan di Masjid Salman, mulai dari yang berbentuk pelatihan berseri dan kajian dakwah seperti sekolah pranikah, manasik haji, kelas bahasa Arab dan kelas studi Islam, hingga seminar tentang wakaf dan pelatihan guru agama.

Selain itu, untuk memaksimalkan keterikatan jamaah dengan Masjid Salman, pengurus juga terus mencoba memaksimalkan pelayanan, baik dari sisi kebersihan, fasilitas, maupun pelayanan penunjang lainnya. Selain itu, Iyan menuturkan, peningkatan kualitas dan inovasi program juga terus didorong, mulai dari materi yang dibawakan, pembicara, hingga program yang mampu menjawab kebutuhan jamaah, bahkan masyarakat umum.

“Untuk jamaah, walaupun masih jauh dari sempurna, kita terus continous improvment-lah," kata dia.

Ia mencontohkan soal berbagai layanan yang diberikan Masjid Salman ITB kepada jamaah, khususnya mahasiswa. Misal dari layanan kebersihan, layanan yang sifatnya memberikan kenyamanan, seperti teh dan kopi gratis. "Juga sediakan banyak colokan ya, karena kebanyakan jamaah itu mahasiswa, kantin Salman juga baru direnovasi, yang awalnya tertutup kini sudah terbuka dan di sana bisa dijadikan tempat untuk nugas, diskusi, dan sebagainya,” kata dia.

“Wi-fi gratis juga kita sediakan, di samping kita juga terus kembangkan program dan kegiatan di Salman, mulai dari pembicara yang dihadirkan, materinya, fasilitas kegiatannya, dan lainnya,” ujar Iyan.

Untuk menjaga semangat dakwah di masjid-masjid kampus, Iyan menyarankan para pengurus agar terus berinovasi menghadirkan kegiatan atau program yang dibutuhkan jamaah atau masyarakat umum agar tertarik untuk meramaikan kegiatan keagamaan di masjid kampus. Jika merujuk pada letak geografis Masjid Salman yang memang terletak di tengah kawasan perkantoran dan lembaga pendidikan, memang tak aneh jika jamaah hampir selalu ramai.

"Namun, upaya untuk menarik dan menjaga keterikatan jamaah dengan masjid harus terus digencarkan," ujarnya.

Agar jamaah terus aktif di Salman, Masjid Salman ITB juga menyediakan layanan pemulasaraan jenazah gratis untuk siapa pun. "Mulai dari memandikan, mengafani, dan kainnya kita yang sediakan, begitu juga ambulans itu gratis. Hal itu yang mungkin bisa menarik jamaah untuk bisa terus mengikuti dan datang ke masjid,” kata Iyan.

“Jadi, memang masjid kampus harus terus berinovasi menghadirkan program yang dapat menarik minat dan memenuhi kebutuhan jamaah,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement