Kamis 16 Mar 2023 16:31 WIB

Marketing Robot Trading ATG Jadi Tersangka, Raup Keuntungan dari Tiap Transaksi

Ttidak tertutup kemungkinan akan ada penambahan tersangka baru.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Polresta Malang Kota (Makota) merilis tersangka baru dalam kasus robot trading Auto Trade Gold (ATG) milik Wahyu Kenzo di Mapolresta Makota, Kamis (16/3/2023).
Foto: Wilda Fizriyani
Polresta Malang Kota (Makota) merilis tersangka baru dalam kasus robot trading Auto Trade Gold (ATG) milik Wahyu Kenzo di Mapolresta Makota, Kamis (16/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah tersangka kasus robot trading Auto Trade Gold (ATG) milik Wahyu Kenzo bertambah satu orang. Dengan demikian, polisi sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus tersebut, termasuk Wahyu Kenzo.

Kapolresta Malang Kota (Makota), Kombespol Budi Hermanto mengatakan, RE yang sebelumnya menjadi saksi dalam kasus ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam perkara tersebut, RE merupakan salah satu tim dari ATG milik Wahyu Kenzo.

"Yang bersangkutan berposisi sebagai founder ataupun yang berada satu klik di bawah Wahyu Kenzo," kata pria disapa Buher ini saat konferensi pers di Mapolresta Makota, Kamis (16/3/2023).

Menurut Buher, RE berperan untuk merekrut member, memberikan presentasi kepada para korban, dan mencari jaringan. Yang bersangkutan mendapatkan keuntungan ketika robot melakukan transaksi, baik itu menang atau kalah.

Setiap founder termasuk RE mendapatkan keuntungan Rp 100 dari setiap transaksi atau deposit para member. Pada perkara ini, aparat mendapatkan Barang Bukti (BB) berupa tabungan BCA, satu ponsel, dan satu unit laptop yang masih dianalisis.

Kemudian, pihaknya juga akan menganalisis pengembangan aset termasuk keterangan RE  terkait selama dua tahun memulai deposit sampai penarikan. "Keuntungan yang didapatkan sebesar Rp 10 miliar," jelasnya.

Untuk diketahui, bisnis trading ATG memiliki sejumlah founder di beberapa daerah. Khusus di Malang, kata dia, ada dua orang sedangkan Jawa Timur (Jatim) total ada empat orang. Sementara itu, jumlah founder ATG di tingkat nasional mencapai 15 orang.

Buher tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan tersangka baru. Apalagi laporan pengaduan melalui hotline masih dibuka hingga sekarang. Selain itu, pihaknya juga telah menerima tiga laporan polisi terbaru pada kasus serupa sehingga total ada lima laporan yang akan ditindaklanjuti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement