Senin 20 Mar 2023 20:17 WIB

Ramadhan, Masjid Agung Kota Tasikmalaya akan Bagikan Santunan Beras

Masjid Agung Tasikmalaya juga akan menyediakan makanan takjil saat Ramadhan. 

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyiapkan sejumlah agenda yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Selain kegiatan rutin, ada sejumlah agenda yang disiapkan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).

Ketua Harian DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi menjelaskan, setiap bulan Ramadhan biasanya digelar agenda kuliah subuh, kuliah zhuhur, shalat Tarawih, pesantren kilat, iktikaf, hingga peringatan Nuzulul Quran.

“Tambahannya, kami juga akan memberikan santunan beras kepada warga Kota Tasikmalaya yang kurang mampu. Kami sudah mendapat data dari pemerintah,” ujar Kiai Aminudin kepada Republika, Senin (20/3/2023).

Menurut Kiai Aminudin, pihaknya akan menyiapkan 2.023 paket berisi beras tiga kilogram. DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya bakal mengatur penyaluran santunan beras itu.

“Kami akan siapkan pola distribusinya agar tidak mengundang keramaian. Mungkin akan ada yang langsung diantarkan ke penerima dan disalurkan melalui aparat RT setempat,” ujar dia.

Kiai Aminudin mengatakan, DKM juga berencana menyiapkan santapan takjil dan nasi boks untuk warga yang hendak berbuka puasa di Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Menurut dia, penyediaan takjil dan nasi boks itu hasil kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tasikmalaya. 

Sementara untuk menyambut bulan Ramadhan, DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya rencananya menggelar kegiatan “tadarus on the street” pada Selasa (21/3/2023). “Besok, insyaallah, di depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya dan Taman Kota Tasikmalaya. Mudah-mudahan itu dapat dilakukan sepanjang Ramadhan,” ujar Kiai Aminudin. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement