REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Perum Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) Cianjur, Jawa Barat, menyatakan kesiapannya menyerap gabah atau beras hasil panen petani. Penyerapan pada masa panen raya pertama 2023 ini disebut mengantisipasi turunnya harga gabah petani.
Menurut Wakil Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Sandi Tyo Pratama, panen raya periode pertama 2023 sudah dimulai di sejumlah daerah. Termasuk di wilayah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, yang masuk wilayah kerja Bulog Subdivre Cianjur.
“Mengantisipasi turunnya harga gabah petani pada panen raya tahun ini, Perum Bulog Subdivre Cianjur sudah bersiap untuk menyerap gabah atau beras petani semaksimal mungkin,” kata Sandi di Cianjur, Senin (20/3/2023).
Sandi menjelaskan, Bulog Cianjur sudah menerima perintah dan bersiap menyerap hasil panen petani. Menurut dia, penyerapan hasil panen ini akan menyesuaikan dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor: 62/KS.03.03/K/3/2023 tentang Fleksibilitas Harga Gabah Atau Beras dalam rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
“Untuk semester pertama ditargetkan penyerapan sekitar 5.000 ton. Ini merupakan target minimum, sehingga kita siap menyerap gabah dan beras petani sebanyak mungkin atau lebih maksimal,” kata Sandi.
Sandi menjelaskan, wilayah kerja Bulog Subdivre Cianjur mencakup wilayah Kabupaten Cianjur, Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kota dan Kabupaten Bogor, serta Depok. Namun, kata dia, penyerapan hasil panen petani lebih terkonsentrasi di Cianjur dan Sukabumi, yang lahan pertaniannya terbilang lebih luas.
“Perum Bulog Subdivre Cianjur sangat terbuka untuk petani yang ingin menjual gabah atau berasnya. Namun, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Sehingga, harga tetap tinggi dan petani akan diuntungkan,” kata Sandi.