Kamis 23 Mar 2023 13:41 WIB

Menu Gulai Kambing, Tradisi Buka Puasa Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

Tradisi ini sudah mengakar sejak masa pemerintahan Sri Sultan HB VIII.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Menu takjil spesial untuk berbuka puasa di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta. Sudah menjadi tradisi setiap Ramadhan Masjid Gedhe Kauman memiliki menu takjil spesial yakni gulai kambing.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Menu takjil spesial untuk berbuka puasa di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta. Sudah menjadi tradisi setiap Ramadhan Masjid Gedhe Kauman memiliki menu takjil spesial yakni gulai kambing.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masjid di Kota Yogyakarta menggelar berbagai kegiatan untuk mengisi Bulan Ramadhan. Tidak seperti tahun-tahun lalu saat penyebaran Covid-19 masih tinggi, saat ini kegiatan di masjid mulai digelar dengan normal mengingat kondisi pandemi yang terus landai.

Salah satunya Masjid Gedhe Kauman yang terletak di barat Alun-alun Utara, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY. Masjid yang dikenal sebagai Masjid Agung DIY ini kembali menggelar buka puasa bersama di Ramadhan 2023 ini.  

Buka bersama digelar tiap hari selama Ramadhan di masjid tersebut, dengan menghadirkan berbagai menu. Hidangan yang dihadirkan merupakan sumbangan dari masyarakat.

Namun, ada yang menjadi tradisi di Masjid Gedhe Agung yakni berbuka puasa dengan menghadirkan menu gulai kambing. Tradisi ini sudah mengakar sejak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, dan sejak hadirnya Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan.

Tradisi ini dimulai saat Raja Keraton Yogyakarta itu memberikan sedekah makanan kepada kaum duafa dengan menu gulai kambing. Sejak masa itu, tradisi berbuka puasa dengan gulai kambing ini masih dilestarikan hingga saat ini di Masjid Gedhe Kauman.

"Ini untuk menggembirakan orang berpuasa, baru ada (tradisi gulai kambing) ketika ada Persyarikatan Muhammadiyah, awal abad 19 lah kira-kira itu (sudah ada tradisi gulai kambing)," kata Takmir Masjid Gedhe Kauman, Azman Latif kepada Republika.

Menu spesial ini biasanya dihadirkan setiap Kamis di Masjid Gedhe Kauman. Azman menyebut, ada alasan tersendiri dipilihnya Kamis di bulan Ramadhan untuk menghidangkan gulai kambing.

Hal ini dikarenakan bulan Ramadhan merupakan bulan yang suci, dan hari Jumat juga memiliki kelebihan tersendiri dari hari-hari lainnya. Dalam penanggalan Islam atau Hijriyah, hari Jumat sendiri dihitung sejak terbenamnya Matahari pada hari Kamis.

"Nilai selama bulan Ramadhan itu nilainya lebih, kemudian kalau  Jumat juga ada kelebihan tersendiri. Kamis itu kalau perhitungan Qomariyah kan sudah masuk hari Jumat yang itu begitu azan Maghrib (saat terbenamnya Matahari di hari Kamis), di situlah kita menyambut bulan baik dan hari baik," ujarnya.

Porsi lebih banyak

Meski biasanya menu gulai kambing dihidangkan tiap Kamis di bulan Ramadhan, namun untuk tahun ini pihaknya juga akan menghidangkan menu tersebut di hari lainnya. Alasannya yakni banyak masyarakat yang menyumbang untuk menghadirkan menu gulai kambing di Ramadhan tahun ini.

"Kebetulan sekarang puasa pertama dan puasa terakhir hari Kamis, nanti puasa pertama dan puasa terakhir kita siapkan gulai kambing. Selain Kamis, mungkin beberapa hari yang lain juga kita siapkan karena penyumbang gulai itu memang kebetulan banyak," jelas Azman.

Untuk kegiatan buka puasa, pihaknya menyiapkan rata-rata 1.300 porsi per hari. Khusus pada saat menu gulai kambing dihidangkan, pihaknya akan menyiapkan porsi yang lebih banyak mengingat peminat dari menu ini cukup banyak.

"Kalau (menunya) pas gulai kambing, kita lebihkan karena biasanya lebih banyak yang berminat," tambahnya.

Menu gulai kambing ini tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Muslim. Azman menyebut, masyarakat non Muslim juga dapat menikmati menu ini, bahkan di tahun-tahun sebelumnya juga ada masyarakat dengan latar belakang keyakinan berbeda yang turut menikmati menu tersebut.

Di Ramadhan 2023 ini, pihaknya menyelenggarakan kegiatan buka puasa bersama di lingkungn masjid. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang diberikan kepada masyarakat dengan mengantar langsung ke rumah-rumah, dan membagikannya dalam bentuk sudah dibungkus.

"Tahun ini buka puasa bersama semuanya dilakukan di masjid, pokoknya (untuk) yang datang ke masjid," kata Azman. Selain buka puasa bersama, berbagai kegiatan lain dalam rangka menyemarakkan Ramadhan juga kembali dilakukan di Masjid Gedhe Kauman.

Mengingat saat ini pandemi Covid-19 sudah semakin landai, seluruh kegiatan pun digelar dengan normal seperti sebelum pandemi. "Pandemi landai, jadi sudah tidak ada pembatasan. Insya Allah sudah kembali normal," terang Azman.

Berbagai kegiatan yang digelar mulai dari pengajian-pengajian rutin selama Ramadhan, shalat Tarawih, dan kegiatan peribadatan lainnya. Termasuk kegiatan donor darah yang juga digelar di Ramadhan tahun ini di Masjid Gedhe Kauman.

"kita adakan pengajian-pengajian itu sejak mulai menjelang (waktu) takjil, menjelang shalat tarawih, shalat subuh. Selain memang kegiatan-keegiatan yang lain, seperti ada i'tikaf, ada shalat dini hari yang jam 02.00 WIB (dini hari)," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement