REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (22/3/2023) mengadakan kunjungan mendadakke Bakhmut, yakni kota industri Ukraina yang menjadi pusat peperangan dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya merasa terhormat berada di sini saat ini untuk memberikan penghargaan kepada para pahlawan. Untuk berjabat tangan dan berterima kasih kepada mereka karena melindungi kedaulatan negara kami," ujar Zelenskyy melalui Telegram.
Ia juga membagikan video kunjungannya di wilayah Ukraina tersebut, yang menunjukkan dirinya berpidato di hadapan para prajurit serta memberikan medali.
"Kejayaan bagi setiap orang yang saat ini berjuang bagi Ukraina! Semoga kenangan dari mereka yang mengorbankan nyawa untuk kemerdekaan kita akan diberkati," tambah pemimpin Ukraina itu.
Setelah itu, Zelenskyy mengunjungi rumah sakit setempat di mana prajurit Ukraina yang luka-luka mendapatkan perawatan, dan dia mengharapkan mereka lekas sembuh.
"Saya ingin berterima kasih kepada perwakilan dari Pasukan Medis Angkatan Bersenjata Ukraina atas profesionalisme dan kerja mereka. Hingga kemenangan, sangatlah penting menyelamatkan nyawa banyak orang yang membela negara ini. Kalian membelanya di garis depan," kata dia.
Selain itu, Zelenskyy juga mengadakan pertemuan dengan komando militer di wilayah itu, dimana ia mendapatkan informasi mengenai keadaan sosial dan keamanan di Donetsk.
"Restorasi dari infrastruktur yang rusak, dan juga upaya untuk memastikan pasokan air dan listrik tidak terputus, telah dibahas. Para pihak juga mempertimbangkan masalah pendanaan untuk relokasi fasilitas kesehatan dari wilayah pendudukan sementara," demikian bunyi pernyataan Presiden Ukraina itu.
Bakhmut adalah pusat kegiatan transportasi dan logistik besar diDonetsk, Ukraina, dan merupakan bagian dari wilayah industri Donbass yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia.
Yevgeny Prigozhin, kepala grup paramiliter Wagner yang terlibat dalam operasi militer khusus Rusia, mengakui pada awal bulan ini bahwa kota tersebut hampir terkepung.
Pada Senin (19/3/2023), Prigozhin memperingatkan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu dalam sebuah surat yang dibagikan lewat Telegram bahwa Ukraina sedang merencanakan serangan yang bertujuan untuk menumpas pasukan Wagner dari badan utama pasukan Rusia di wilayah itu. Dia meminta Shoyguuntuk mengambil "semua langkah yang diperlukan" guna mencegah hal itu terjadi.