REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Di bulan ini, wahyu Alquran dan kitab suci lainnya, seperti Taurat dan Alkitab, diturunkan untuk menjadi bimbingan seluruh umat manusia.
Allah SWT menurunkan kitab-kitab ini untuk mengeluarkan umat manusia dari kegelapan menuju terang, dari politeisme menuju keesaan Allah, dari kekufuran menuju keimanan, dari kemunafikan menuju keikhlasan.
Subjek utama Alquran adalah manusia, yaitu petunjuk bagi manusia. Kitab suci ini berisi petunjuk yang sempurna untuk seluruh umat manusia dan membimbing mereka dalam semua aspek kehidupan. Tidak ada bidang atau aspek kehidupan manusia yang tertinggal dari petunjuk ini.
Dalam Quran surat An-Nahl ayat 89 disebutkan, "Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri."
Ramadhan juga menjadi bulan untuk menyegarkan hubungan seorang Mukmin dengan kitab suci Allah SWT. Salah satu caranya adalah dengan membaca dan merenungkan pesan-Nya, disertai tekad yang kuat untuk menerapkannya dalam semua aspek kehidupan.
Alquran memberikan solusi terbaik untuk semua masalah kontemporer yang dihadapi umat manusia saat ini. Mulai dari perihal kemusyrikan, ateisme, perzinahan, homoseksualitas, lesbianisme, riba, alkoholisme, penipuan, kemerosotan nilai-nilai moral, keluarga yang hancur, kelebihan wanita, penindasan dan kekerasan.
Dilansir di Kuwait Times, Senin (27/3/2023), Alquran diturunkan saat orang Arab tenggelam dalam penyembahan berhala, serta kejahatan sosial lainnya seperti perzinahan, alkoholisme dan penindasan terhadap kaum lemah dan wanita.
Alquran hadir dan mengangkat mereka dari kemerosotan ini, ke posisi sebagai pembawa obor untuk generasi yang akan datang dalam rentang waktu yang singkat. Ketika mereka mulai mengikuti kitab tersebut, mereka menjadi trend setter untuk generasi mendatang.
Tidak hanya itu, kitab suci ini juga menanamkan keimanan yang mendalam kepada pencipta alam semesta di dalam diri dan pada pertemuan dengan-Nya. Keberadaannya seolah menjadi pengingat bahwa manusia ada di dunia untuk menyembah dan menaati Sang Pencipta dan melayani sesama manusia maupun ciptaan-Nya lainnya.
Dorongan konstan dari Alquran untuk memberi makan orang miskin dan membantu yang membutuhkan, membuat Muslim menjadi paling dermawan dan paling baik dari umat manusia. Hal ini disampaikan dalam QS Ali Imran ayat 110, "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka."
Tujuan hadirnya bulan Ramadhan adalah untuk memperkuat kesadaran akan hadirnya Allah SWT dan memperbaiki akhlak. Keberadaan Alquran adalah sarana untuk mencapai tujuan ini.
Dengan membaca dan merenungkan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim dapat memperkuat imannya kepada Allah dan menghasilkan peningkatan takwa. Ketika Alquran dibacakan kepada orang-orang beriman, hal ini akan meningkatkan keimanan dan mereka gemetar karena rasa takut kepada Allah.
Dalam QS al-Anfal ayat 2 disebutkan, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal."
Sayangnya, banyak dari umat Muslim yang menghabiskan bulan Ramadhan ini sebagai formalitas, tanpa menyadari tujuan sebenarnya dari puasa. Banyak juga yang membaca Alquran tanpa memperhatikan maknanya.
Tidak berhenti disitu, Alquran juga memerintahkan umat Muslim untuk menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan dalam segala aurusan dan kasih sayang, yang mana kejujuran dan kepercayaan adalah ciri-ciri orang beriman yang tulus. Cita-cita ini sangat penting bagi setiap masyarakat untuk menjadi seseorang yang makmur.
Seorang Muslim harus belajar berkomitmen pada cita-cita ini, yang mana keberadaan Ramadhan seolah-olah memberikan kesempatan untuk menanamkan cita-cita tersebut. Jika esensi Ramadhan yang sebenarnya dan ajaran Alqurann bisa diwujudkan, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali.
Alquran disebut menentukan nasib sebuah bangsa. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Allah mengangakat derajat beberapa kaum melalui kitab ini (Alquran) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula." (HR Muslim)
Apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW ini adalah indikasi yang jelas bahwa siapapun yang berpegang teguh pada Alquran akan dihormati di dunia dan di akhirat. Sementara, orang yang mengabaikannya akan merendahkan dirinya sendiri.
Sumber:
https://www.kuwaittimes.com/ramadan-and-the-noble-quran/