Senin 27 Mar 2023 15:07 WIB

'Jika Konsep Thrifting Benar, Industri Fashion Lokal tak akan Terpuruk'

Di kalangan masyarakat, sudah ada pergeseran tentang arti thrifting.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Berbagai macam pakaian thrifting atau pakaian bekas impor di Pusat Thrifting Jogja, Xt Square, Yogyakarta. Desainer Jenahara Nasution mengatakan, pemahaman masyarakat soal thrifting bergeser. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Berbagai macam pakaian thrifting atau pakaian bekas impor di Pusat Thrifting Jogja, Xt Square, Yogyakarta. Desainer Jenahara Nasution mengatakan, pemahaman masyarakat soal thrifting bergeser. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desainer modest Indonesia, Jenahara Nasution, menanggapi tren thrifting atau belanja baju bekas yang kian digandrungi. Menurut Jenahara, sebenarnya esensi thrifting itu bagus selama polanya hanya dilakukan di sekitar masyarakat, bukan dari impor.

“Balik lagi ke esensinya thrifting itu bukan kita ambil produk dari luar masuk ke dalam negeri, harusnya thrifting itu barang di sekitaran kita,” kata Jenahara ditemui dalam acara bersama Mothercare di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga

Hanya saja saat ini, menurut dia, sudah ada pergeseran tentang arti thrifting. Orang-orang menganggap thrifting adalah membeli barang dari luar.

Produk dari luar, kendati bekas, tetap dianggap bagus. Padahal sebenarnya orang Indonesia juga sudah cukup konsumtif.