REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk bergerak cepat, sering melakukan komunikasi dan koordinasi, serta peninjauan langsung di lapangan untuk mencegah inflasi.
Usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Hamka menyatakan, di Gorontalo kenaikan harga cabai dikarenakan kebiasaan masyarakat yang libur memetik pada tiga hari awal Ramadhan.
Setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, harga cabai saat ini sudah berkisar Rp50 ribu per kilogram.
"Nanti kami akan coba koordinasi dengan Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango. Pemerintah memang harus lebih serius melakukan operasi pasar dan mengontrol ketersediaan barang terutama turun langsung ke pasar yang sering didatangi oleh masyarakat," ujar Hamka, Senin (27/3/2023).
Provinsi Gorontalo berpotensi mengalami inflasi berdasarkan kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pekan keempat Maret 2023. Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, di antaranya cabai rawit, beras, cabai merah dengan nilai IPH 8,41 persen.
Hal tersebut disampaikan Direktur Diseminasi Statistik Pudji Ismartini pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah.
"Jika dilihat dari sebarannya secara spasial dan dibandingkan dengan minggu ketiga Maret kemarin, ada beberapa wilayah yang semula IPH-nya kurang dari nol, itu sekarang terindikasi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga," ujar Pudji.
Daerah dengan potensi kenaikan harga cabai rawit tertinggi, di antaranya Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango. Sementara Pohuwato termasuk kabupaten yang mengalami fluktuasi harga tertinggi cabai merah.