REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Anggini Sari mengatakan ekosistem keuangan digital di provinsi itu terus meningkat terutama Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan hal itu menunjukkan masyarakat semakin melek keuangan digital.
"Pengguna QRIS di wilayah Kalbar hingga Februari 2023 tercatat sebanyak 391.857 pengguna. Terdapat penambahan pengguna baru yang signifikan sebanyak 25.223 dibandingkan Januari 2023," ujarnya di Pontianak, Senin (27/3/2023).
Ia menambahkan dalam volume transaksi QRIS wilayah Kalbar juga meningkat signifikan yakni mencapai sebesar 627.793 transaksi pada Februari 2023 atau telah mencapai sebesar 1.233.427 transaksi selama tahun berjalan.
"Hal itu seiring dengan pertumbuhan QRIS wilayah Kalbar yang mencapai 250.772 merchant berdasarkan data Maret 2023," katanya.
Ia menyebutkan dari total pengguna QRIS yang ada, Kota Pontianak mendominasi mencapai 111.772 pengguna. Setelah itu baru disusul Singkawang, Ketapang, Kubu Raya dan Sambas yang masing - masing data penggunanya yakni 22.993, 22.520, 22.412 dan 16.168
"Lima besar kota dan kabupaten tersebut mendominasi untuk penggunaan QRIS. Tentu untuk daerah lainnya terus dimaksimalkan," jelas dia.
Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi tentang kemudahan dan pentingnya QRIS bagi pelaku usaha dan masyarakat seperti menyasar mahasiswa dan lainnya.
"Bahkan kami sudah melakukan sosialisasi di daerah perbatasan seperti PLBN Entikong. Di sana sudah ada pengguna QRIS. Daerah perbatasan lainnya juga terus kami lakukan sosialisasi. Kolaborasi dengan industri keuangan terutama perbankan untuk QRIS juga demikian," ucap dia.