Selasa 28 Mar 2023 06:06 WIB

ET Kandidat Cawapres Teratas, Kiai Arif: Semakin Baik Regenerasi Kepemimpinan Nasional

Pemimpin nasional harus memiliki integritas, kredibilitas dan kapabilitas.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Arif Fahrudin, mengatakan, semakin kompetitifnya kandidat calon pemimpin nasional, itu menunjukan semakin baiknya iklim regenerasi dan suksesi kepemimpinan nasional. (ilustrasi)
Foto: Tangkapan Layar
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Arif Fahrudin, mengatakan, semakin kompetitifnya kandidat calon pemimpin nasional, itu menunjukan semakin baiknya iklim regenerasi dan suksesi kepemimpinan nasional. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei terbaru dua lembaga, yakni Indo Barometer dan Indikator Politik Indonesia menunjukkan Erick Thohir (ET) sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) teratas.

Melihat hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Arif Fahrudin, mengatakan, semakin kompetitifnya kandidat calon pemimpin nasional, itu menunjukan semakin baiknya iklim regenerasi dan suksesi kepemimpinan nasional.

"Oleh karena itu, tokoh atau figur seperti pak Erick Thohir jika berdasarkan survei tersebut mungkin layak, mungkin cocok, sebagaimana persepsi masyarakat sesuai dengan lapisan masyarakat yang disurvei," kata Kiai Arif kepada Republika, Senin (27/3/2023) lalu.

Kiai Arif mengatakan, tentu dalam memilih calon pemimpin nasional dibutuhkan kriteria yang memiliki integritas, kredibilitas dan juga memiliki kapasitas yang mumpuni. Bahkan kemampuannya harus melampaui tantangan zaman saat ini. Itulah pemimpin yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara.

Ia menambahkan, tentu sosok yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara adalah yang baik akhlaknya, memiliki komitmen yang tinggi dalam ketaatan hukum, dan memiliki kecakapan serta keahlian dalam menata perekonomian bangsa. Sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang kompetitif.

"Tentu namanya survei bisa up and down, saat ini, kemarin dan besok bisa saja persepsi masyarakat berubah, namun diperlukan tokoh-tokoh dan figur-figur yang sesuai kriteria (pemimpin yang dibutuhkan bangsa dan negara)," ujar Kiai Arif.

Menurutnya, tokoh-tokoh dan figur-figur, dalam perspektif MUI harus sesuai dengan tujuan. Yakni tujuannya memiliki komitmen yang tinggi dalam menjaga moral agama dan menjaga nilai spirit agama. tokoh-tokoh dan figur-figur juga perlu memiliki aspek kecakapan manajerial dalam mengelola bangsa serta negara di masa depan.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengapresiasi Menteri BUMN Erick Thohir yang mendapatkan peringkat tertinggi sebagai kandidat calon wakil presiden versi dua lembaga survei, yakni Indo Barometer dan Indikator Politik Indonesia.

“Sebagai sesama kader NU, kami tentu berbangga dan mengapresiasi atas hasil surveinya pak Erick Thohir,” kata Wakil Sekjen PBNU Sulaeman Tanjung, Senin (27/3/2023).

Ia mengatakan, Erick Thohir bagian dari NU, selain karena lahir dan besar dari keluarga NU, Erick beberapa waktu lalu juga dipercaya menjadi Steering Committee (SC) puncak rangkaian Harlah 1 Abad NU.

Sulaeman mengatakan, Erick Thohir juga tercatat sebagai anggota aktif Banser dan pernah mengikuti pelatihan kader Banser.

“Survei pak Erick Thohir meningkat tentu karena kualitas dia karena kinerja dia. PBNU mendoakan yang terbaik bagi pak Erick. Mudah-mudahan bermanfaat bagi bangsa,” ujar Sulaeman.

Untuk diketahui, hasil survei terbaru dua lembaga Indo Barometer dan Indikator Politik Indonesia menunjukkan Erick Thohir sebagai kandidat calon wakil Presiden teratas. Di saat elektabilitas calon lain menurun, elektabilitas Ketua Umum PSSI itu justru naik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement