REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya menggalakkan gerakan zakat sebagai upaya mengentaskan kemiskinan di Kota Pahlawan. Eri mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya telah terlebih dahulu mencontohkan gerakan zakat untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan.
"Bulan Ramadan ini menunjukkan gotong-royong sesuai dengan ideologi Pancasila. Maka, melalui zakat inilah bisa menjadi modal bagi warga yang membutuhkan untuk mendapatkan penghasilan, serta menjadi upaya kita dalam mengentaskan kemiskinan," kata Eri, Selasa (28/3/2023).
Eri mengatakan, Pemkot Surabaya telah mengantongi data warga miskin dan pra miskin yang ada di Kota Pahlawan. Nantinya, kata Eri, akan dikumpulkan zakat yang dihimpun masjid, untuk kemudian digabung dengan zakat dari Baznas dan dari ASN Pemkot Surabaya. "Nanti kita lihat, siapa yang membutuhkan bantuan, kita berikan modal usaha," ujarnya.
Eri menegaskan, sinergi dan kolaborasi yang dilakukan Pemkot Surabaya bersama Baznas Surabaya tersebut merupakan salah satu upaya dalam pengentasan kemiskinan, melalui pemberian modal usaha. Ia berharap, masyarakat di Kota Pahlawan bisa berdaya dan mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan.
"Pemkot dengan Baznas bergerak dengan memberikan modal. Karena saya ingin kemiskinan sudah berakhir di 2024," kata Eri.
Ketua Baznas Surabaya pun mendorong seluruh masyarakat di Kota Pahlawan bisa menggalakkan kegiatan berbagi melalui sedekah, zakat, maupun infaq pada lembaga amil zakat yang sudah terdaftar di Kementerian Agama RI. "Karena mereka memiliki izin untuk menerima pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah, sehingga kemanfaatnya lebih jelas dan terarah," ujarnya.