REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian optimistis panen raya hingga Mei 2023 bisa memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Hingga dua bulan mendatang, akan ada produksi beras mencapai 11,29 juta ton.
Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Bambang Pamuji menjelaskan, Kementan telah mendorong peningkatan produksi beras pada tahun ini. Peningkatan luasan panen dan juga penggunaan benih bermutu menjadi fokus Kementerian untuk menjaga produksi.
"Kami menjalankan dua strategi yang bisa meningkatkan produksi padi. Peningkatan produktivitas panen dan peningkatan luas panen," ujar Bambang kepada Republika, Rabu (29/3/2023).
Ia menjelaskan, untuk mendorong peningkatan luas panen, pihaknya mendorong peningkatan indeks pertanaman padi dan meningkatkan luas tanam dengan perluasan areal tanam di areal yang belum termanfaatkan. Dengan upaya tersebut, harapannya, produksi padi dalam negeri bisa optimal.
Hingga Mei mendatang, Bambang memerinci, luas panen padi bulan Maret 2023 seluas 1,74 juta hektare dengan proyeksi produksi padi mencapai 9,34 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara beras 5,38 juta ton. Untuk April 2023, perkiraan luas panen sebesar 1,24 juta hektare dengan proyeksi produksi padi mencapai 6,60 juta ton GKG atau setara beras 3,80 juta ton. Sedangkan perkiraan Mei 2023, seluas 0,75 juta hektare dengan proyeksi produksi padi mencapai 3,67 juta ton GKG atau setara beras 2,11 juta ton.
"Sehingga pada periode Maret-Mei 2023 diperkirakan luas panen padi mencapai 3,73 juta Ha, dengan proyeksi produksi 19,61 juta ton GKG atau setara beras 11,29 juta ton," ujar Bambang.