Jumat 24 Mar 2023 17:07 WIB

Kementan Terus Salurkan Bantuan Pengairan Tingkatkan Produksi Tani

Perbaikan jaringan irigasi diharapkan bisa tingkatkan Indeks Pertanaman.

Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), salah satunya diberikan untuk Kelompok Tani Sri Wangun Sari di Desa Kertawinangun, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Foto: Dok. Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), salah satunya diberikan untuk Kelompok Tani Sri Wangun Sari di Desa Kertawinangun, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus menyalurkan bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Salah satu RJIT diberikan untuk Kelompok Tani Sri Wangun Sari di Desa Kertawinangun, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Pekerjaan yang dilakukan bersama secara padat karya ini dengan membangun penampang saluran RJIT dengan panjang saluran 180 meter, lebar penampang dalam 40 cm, dan tinggi/kedalaman penampang dalam 40 Cm. Sementara, sawah yang akan diairi seluas 50 ha.

Baca Juga

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, perbaikan jaringan irigasi ini dapat diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga 225 dari semula 185 dengan rata-rata produksi 6 ton/ha. "Kebutuhan air dalam usaha tani sangatlah penting, aliran-aliran air dari sumber air yang tidak bisa sampai ke lahan sawah dan tidak dapat dimanfaatkan oleh petani dapat dibantu alirannya melalui jaringan irigasi tersier. Jaringan irigasi tersier adalah komponen mutlak dalam jaringan sistem irigasi," jelas Mentan SYL, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/3/2023).

Jaringan irigasi tersier inilah yang masuk ke wilayah persawahan dan langsung berhubungan dengan para petani. Efek yang langsung dirasakan petani adalah, adanya penambahan Indeks Tanam.

“Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani, yang sebelumnya hanya sekali setahun menjadi dua kali,” katanya.

 

photo
Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Pekerjaan yang dilakukan bersama secara padat karya ini dengan membangun penampang saluran RJIT dengan panjang saluran 180 meter, lebar penampang dalam 40 cm, dan tinggi/kedalaman penampang dalam 40 Cm. Sementara sawah yang akan diairi seluas 50 ha. - (Dok. Kementan)
 

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan, RJIT sesuai dengan kebutuhan petani. Sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani. "Dengan swakelola oleh petani, jaringan irigasi tersier yang direhabilitasi umumnya akan lebih bagus dan petani merasa lebih memiliki. Kita membangun secara bertahap berdasarkan kebutuhan masyarakat petani," ujar Ali Jamil.

Ali Jamil menjelaskan, rumus program RJIT adalah jaringan sudah rusak, di sekitarnya ada sawah yang diairi, ada sumber air, dan ada petaninya. Menurutnya, dengan diserahkannya RJIT kepada kelompok tani, maka pembangunan jaringan irigasinya akan dilakukan secara gotong royong atau swakelola. Ia mengatakan, bagi masyarakat petani yang membutuhkan bantuan RJIT, bisa mengajukan ke Dinas Pertanian kabupaten atau kota masing-masing.

"Nanti dinas bisa meneruskannya ke Ditjen PSP untuk ditindaklanjuti. Bantuan ini diharapkan bisa membantu petani yang tujuannya bisa mensejahterakan petani," pungkas Ali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement