Rabu 29 Mar 2023 10:30 WIB

Perhatikan Lima Aturan Ini Sebelum Lakukan Umroh Ramadhan

Banyak keutamaan umroh saat Ramadhan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Perhatikan Lima Aturan Ini Sebelum Lakukan Umroh Ramadhan. Foto: Umat muslim melakukan tawaf di Masjidill Haram, Makkah, (22/2/2023)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Perhatikan Lima Aturan Ini Sebelum Lakukan Umroh Ramadhan. Foto: Umat muslim melakukan tawaf di Masjidill Haram, Makkah, (22/2/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Umroh di bulan Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang disebut-sebut memiliki nilai setara dengan berhaji. Di momen ini, banyak Muslim dari dalam dan luar Kerajaan Saudi berbondon-bondong ingin mengunjungi Masjidil Haram di Makkah.

Untuk mengatasi kepadatan dan keramaian di lokasi, otoritas terkait di Saudi menetapkan sejumlah aturan baru. Harapannya, hal ini bisa menjaga kenyamanan dan keamanan jamaah selama melaksanakan ibadah.

Baca Juga

Dilansir di Gulf News, Rabu (29/3/2023), berikut ini lima aturan yang harus diperhatikan sebelum menjalankan umrah Ramadhan.

1. Satu umroh di Ramadhan

Kerajaan Arab Saudi baru saja mengeluarkan kebijakan umroh satu kali selama Ramadhan kali ini. Aturan ini disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umroh, dengan tujuan untuk menghindari kepadatan di lokasi tawaf dan sa'i.

"Para peziarah yang kami sayangi, melakukan umroh sekali selama Ramadhan sangat berkontribusi memberikan para peziarah lain kesempatan untuk melakukan ritual mereka dengan mudah dan nyaman," tulis Kementerian Haji dalam akun Twitter mereka.

2. Hindari waktu sibuk

Kementerian Haji selanjutnya menginformasikan kepada para peziarah, bahwa jumlah umat Muslim sepanjang Ramadhan berada di tingat tertinggi. Karena itu, mereka menyarankan agar jamaah menghindari daerah yang ramai di waktu puncak atau sibuk, dengan harapan mereka dapat memiliki pengalaman umrah yang lebih menyenangkan.

3. Lakukan pemesanan waktu umroh

Selain mengimbau satu kali umrah dan menghindari waktu-waktu yang padat, Kerajaan juga mengajak jamaah untuk melakukan pemesanan umrah melalui aplikasi Nusuk.

"Untuk melakukan umroh dengan mudah dan nyaman, silakan pesan waktu umrah Anda melalui aplikasi Nusuk atau Tawakkalna, dan mematuhi waktu yang ditentukan," tulis Kementerian Haji dalam cuitannya.

Aplikasi 'Nusuk', yang tersedia untuk perangkat Apple dan Android, merupakan bagian dari 'Panduan Resmi untuk Mekah dan Medina'. Di dalamnya terdapat informasi bagi para peziarah tentang persyaratan imigrasi, paket kelompok umrah, ritual yang perlu diikuti selama umrah, hingga perincian tentang berbagai Situs di dalam Makkah dan Madinah yang dapat dikunjungi umat Muslim.

Sebelum tiba di Masjidil Haram di Makkah, peziarah diharuskan memesan izin umroh dari tanggal yang tersedia di aplikasi Nusuk.

4. Patuhi waktu sesuai izin yang berlaku

Setelah memesan tanggal dan waktu untuk pelaksanaan umroh, Kementerian Haji meminta jamaah untuk memastikan telah merencanakan ziarah yang sesuai. Mereka mendesak para peziarah mematuhi tanggal dan waktu yang ditentukan dalam izin umrah mereka.

5. Ikuti tiga etika fotografi

"Di dua masjid suci, kami mempertimbangkan kesucian tempat itu, jadi kami memiliki etiket fotografi dan kami ingin menjaga hak -hak orang lain," tulis kementerian pada 25 Maret, melalui akun Twitter resminya, @hajministry.

Di bawah ini adalah tiga aturan yang harus diingat ketika mengambil gambar di Masjidil Haram Makkah maupun Masjid Nabawi di Madinah:

1. Jangan mengganggu ibadah;

2. Jangan mengambil foto atau video orang lain tanpa izin mereka; dan

3. Jangan berhenti untuk mengambil gambar atau video dan menyebabkan kemacetan.  

Sumber:

https://gulfnews.com/living-in-uae/ask-us/ramadan-2023-only-one-umrah-during-ramadan-three-etiquettes-of-photography-and-other-rules-to-follow-1.1680011495291

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement