Kamis 30 Mar 2023 14:13 WIB

Zelenskyy Khawatir AS Berhenti Membantu Ukraina

Zelenskyy khawatir perang dapat dipengaruhi oleh pergeseran kekuatan politik AS

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy khawatir perang dapat dipengaruhi oleh pergeseran kekuatan politik di Washington.
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy khawatir perang dapat dipengaruhi oleh pergeseran kekuatan politik di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa negaranya harus memenangkan pertempuran berlarut-larut di Bakhmut. Ia menilai, Rusia mulai membangun dukungan internasional untuk kesepakatan yang mengharuskan Ukraina membuat kompromi yang tidak dapat diterima.

Menurut dia, jika Bakhmut jatuh ke tangan pasukan Rusia, presiden mereka, Vladimir Putin, akan "menjual kemenangan ini ke Barat, ke masyarakatnya, ke Cina, ke Iran," kata Zelenskyy dalam wawancara eksklusif dengan The Associated Press, dilansir Rabu (29/3/2023).

"Jika dia merasakan kita melemah - dia akan mendorong, mendorong, mendorong," kata Zelenskyy.

Pemimpin Ukraina ini berbicara kepada AP di atas kereta yang membawanya melintasi Ukraina, ke kota-kota di dekat beberapa pertempuran paling sengit di mana pasukannya telah berhasil memukul mundur invasi Rusia. AP adalah organisasi berita pertama yang bepergian secara ekstensif dengan Zelenskyy sejak perang dimulai lebih dari setahun yang lalu.

Sejak itu, Ukraina, didukung oleh sebagian besar Barat, telah mengejutkan dunia dengan kekuatan perlawanannya terhadap militer Rusia yang lebih besar dan lebih lengkap. Pasukan Ukraina telah menguasai ibu kota mereka, Kiev, dan mendorong Rusia mundur dari wilayah strategis penting lainnya.

Tetapi ketika perang memasuki tahun kedua, Zelenskyy terfokus untuk menjaga motivasi baik di militernya maupun populasi umum Ukraina, terutama jutaan orang warga Ukraina yang telah melarikan diri ke luar negeri dan mereka yang tinggal dalam kenyamanan dan keamanan relatif jauh dari garis depan.

Zelenskyy juga sangat menyadari bahwa kesuksesan negaranya sebagian besar disebabkan oleh gelombang dukungan militer internasional, terutama dari Amerika Serikat dan Eropa Barat. Tetapi beberapa orang di Amerika Serikat - termasuk Donald Trump- telah mempertanyakan apakah Washington harus terus memasok Ukraina dengan bantuan militer miliaran dolar.

Zelenskyy tidak menyebut nama Trump atau politisi Republik lainnya, tetapi dia mengatakan bahwa dia khawatir perang dapat dipengaruhi oleh pergeseran kekuatan politik di Washington.

“Amerika Serikat sangat memahami bahwa jika mereka berhenti membantu kami, kami tidak akan menang,” kata Zelenskyy.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement