Kamis 30 Mar 2023 19:05 WIB

5 Fakta Kebijakan Bekerja di Kantor 3 Kali Sepekan di Apple

Jika menolak, karyawan Apple akan mendapatkan beberapa peringatan serius.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Apple telah meminta karyawannya untuk kembali bekerja dari kantor atau work from office (WFO) setidaknya tiga hari sepekan/ilustrasi.
Foto: EPA/Shawn Thew
Apple telah meminta karyawannya untuk kembali bekerja dari kantor atau work from office (WFO) setidaknya tiga hari sepekan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pasar pekerjaan teknologi saat ini sedang tidak stabil. Semakin banyak perusahaan teknologi mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam skala besar. Sejumlah perusahaan besar seperti Amazon, Google, Twitter, dan Meta telah memberhentikan ribuan karyawan.

Di tengah situasi sulit ini, Apple tetap teguh dan belum mengumumkan PHK. Namun, perusahaan mengambil tindakan tegas terhadap karyawan yang tidak mematuhi kebijakan kerjanya.

Baca Juga

Laporan terbaru yang muncul secara daring menunjukkan Apple telah meminta karyawannya untuk kembali bekerja dari kantor atau work from office (WFO) setidaknya tiga hari sepekan. Jika mereka tidak melakukannya, mereka akan mendapatkan beberapa peringatan serius. Berikut lima hal yang perlu Anda ketahui tentang kebijakan baru Apple seperti dilansir India Today:

1.Ancaman Apple terhadap karyawan

Editor pelaksana Platformer, Zoe Schiffer, menulis dalam cuitannya pada awal pekan ini bahwa Apple melacak kehadiran karyawannya dan akan memberikan peringatan jika mereka tidak datang ke kantor setidaknya tiga hari dalam sepekan. "Apple melacak kehadiran karyawan melalui catatan lencana dan akan memberikan peringatan kepada karyawan jika mereka tidak datang tiga kali per minggu,” katanya.

Schiffer menambahkan jika karyawan tidak mematuhi kebijakan tersebut, siap-siap saja kena PHK. Namun, kebijakan ini tidak diberlakukan di seluruh divisi. ''Di Apple, beberapa organisasi mengatakan kegagalan untuk mematuhi kebijakan dapat mengakibatkan PHK, tetapi tampaknya itu bukan kebijakan seluruh perusahaan," cuit Schiffer.

 

2.Laporan terbaru Bloomberg    

Menurut laporan Bloomberg belum lama ini, manajer di Apple bertindak keras tentang kehadiran karyawan, Mereka setidaknya datang ke kantor pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Beberapa karyawan di perusahaan khawatir jika tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan, mereka akan dipecat. Laporan tersebut juga mengatakan Apple telah sepenuhnya menghentikan perekrutan untuk beberapa peran dan membatasi perekrutan lain.

 

3.Tentang kebijakan      

Pada tahun 2022, Apple mengumumkan karyawan diharapkan bekerja di kantor setidaknya tiga hari sepekan mulai berlaku bulan September. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mendorong kolaborasi dan meningkatkan kreativitas di antara karyawan.

 

4.Penolakan dari karyawan

Sekelompok karyawan di Apple menunjukkan perlawanan terhadap rencana kerja perusahaan dari kantor. Menurut mereka, selama dua tahun terakhir, karyawan telah membuktikan bahwa mereka dapat bekerja dari rumah dengan sangat baik. Kelompok karyawan itu disebut Apple Together.

 

5.Memo Tim Cook kepada karyawan

CEO Apple Tim Cook telah mengirimkan memo kepada karyawan pada Maret tahun lalu, memberi tahu mereka tentang rencana perusahaan untuk beradaptasi dengan model kerja hybrid. Memo tersebut berbunyi, "Saya tahu bahwa kembali ke kantor merupakan tonggak sejarah yang telah lama ditunggu-tunggu dan tanda positif bahwa kita dapat terlibat lebih penuh dengan rekan kerja yang berperan penting. Bagi yang lain, ini mungkin merupakan perubahan yang meresahkan. Saya ingin Anda tahu bahwa kami sangat berkomitmen untuk memberi Anda dukungan dan fleksibilitas yang Anda butuhkan dalam fase berikutnya," bunyi memo itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement