Kamis 30 Mar 2023 14:59 WIB

Tanda Kanker yang Bisa Dilihat dari Kebiasaan di Toilet

Jika mengalami beberapa tanda-tanda di bawah ini, Anda sebaiknya mengunjungi dokter.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Toilet (ilustrasi). Ketika buang air besar, ada beberapa tanda yang mengindikasikan Anda mengalami kanker anal.
Foto: www.freepik.com
Toilet (ilustrasi). Ketika buang air besar, ada beberapa tanda yang mengindikasikan Anda mengalami kanker anal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker anal atau juga disebut kanker anus adalah kondisi berupa tumbuhnya sel abnormal dan tak terkendali pada dubur atau anus. Sebagian besar kanker anal bermula dari sel-sel dalam mukosa yaitu lapisan pada saluran anus yang menghubungkan rektum ke anus.

Di Indonesia, kanker anal tergolong sebagai kanker yang cukup langka, dengan sekitar 1.868 kasus dari total kasus kanker Indonesia sejak 2015 hingga 2020. Meskipun langka, namun bukan berarti Anda bisa lengah.

Baca Juga

Pasalnya gejala kanker anal mungkin tidak muncul sama sekali atau mungkin samar-samar, yang bisa mengakibatkan keterlambatan diagnosis. Keterlambatan ini bisa sangat memengaruhi pengobatan yang mungkin dilakukan. Oleh karena itu yang terbaik adalah mendeteksi penyakit ini sesegera mungkin.

Dilansir laman Times of India, Kamis (30/3/2023), ada beberapa tanda umum kanker anal yang bisa dideteksi saat buang air besar. Menurut Cancer Research UK, gejala kanker anal yang paling umum adalah pendarahan di bagian anus. Pendarahan jenis ini dapat terlihat dalam bentuk darah pada feses atau yang darah yang terlihat di toilet bowl.

Jika seseorang menderita kanker anal, ia juga mungkin mengeluarkan feses yang lebih encer dan kesulitan mengendalikan buang air besar. Ini kemungkinan terjadi karena Anda mengalami dorongan untuk buang air besar secara tiba-tiba yang tidak dapat dikendalikan, sehingga terkadang bisa sampai mengotori celana dalam. Tanda lainnya juga adalah feses yang terlihat berlendir.

Salah satu faktor risiko utama kanker anal adalah human papillomavirus (HPV), infeksi menular seksual yang umum terjadi. Sekitar 90 persen kasus kanker anal terkait dengan infeksi HPV. Namun, virus HPV tidak selalu menyebabkan kanker anal.

Faktor risiko lainnya termasuk menderita kanker serviks, vulva, atau vagina. Berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker anus.

Jika mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, Anda harus segera memeriksakannya ke dokter. Mendeteksi kanker secara dini dapat membantu meningkatkan hasil pengobatan. 

Penting juga untuk diperhatikan bahwa beberapa gejala yang terkait dengan kanker anal mungkin bukan berasal dari kanker, melainkan disebabkan oleh kondisi jinak lainnya seperti wasir.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement