Kamis 30 Mar 2023 18:35 WIB

Kebakaran Kapal Feri di Filipina Tewaskan 28 Orang

Filipina memiliki catatan keselamatan maritim yang buruk

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Sebuah foto handout yang dirilis oleh Philippine Coast Guard (PCG) menunjukkan insiden kebakaran di sebuah kapal di perairan sekitar Batangas Anchorage Area di provinsi Batangas, selatan Manila, Filipina, 26 Agustus 2022. Menurut informasi awal dari PCG , kapal MV Asia Filipina dengan 82 orang di dalamnya sedang melakukan perjalanan dari provinsi Oriental Mindoro ke Batangas ketika insiden kebakaran terjadi. Mayoritas orang di kapal telah diselamatkan saat PCG dan petugas tanggap darurat melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan.
Foto: EPA-EFE/PHILIPPINE COAST GUARD
Sebuah foto handout yang dirilis oleh Philippine Coast Guard (PCG) menunjukkan insiden kebakaran di sebuah kapal di perairan sekitar Batangas Anchorage Area di provinsi Batangas, selatan Manila, Filipina, 26 Agustus 2022. Menurut informasi awal dari PCG , kapal MV Asia Filipina dengan 82 orang di dalamnya sedang melakukan perjalanan dari provinsi Oriental Mindoro ke Batangas ketika insiden kebakaran terjadi. Mayoritas orang di kapal telah diselamatkan saat PCG dan petugas tanggap darurat melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sedikitnya 28 orang tewas termasuk bayi berusia 6 bulan setelah kebakaran terjadi di kapal feri antar pulau di Filipina selatan, kata penjaga pantai pada Kamis (30/3/2023).

Pihak berwenang belum mengidentifikasi penyebab kebakaran yang terjadi sekitar pukul 23:00. (1500 GMT) pada hari Rabu (28/3/2023) tengah malam di lepas pulau Basilan. Kebakaran terjadi ketika banyak penumpang sedang tertidur pulas di kabin ber-AC di dek bawah kapal feri.

"Awalnya ada 10 jenazah yang kami temukan, mereka meninggal karena tenggelam. Dan kemudian kami menemukan 18 lainnya di atas kapal, di kabin. Mereka terbakar habis," kata Commodore Rejard Marfe, kepala penjaga pantai di wilayah Mindanao selatan, kepada Reuters.

Ada jumlah angka korban yang berbeda mengenai data manifest penumpang di feri, dan dipastikan kapal tidak kelebihan muatan. Pihak penjaga pantai mengatakan 230 orang lain, termasuk 35 awak telah berhasil diselamatkan.

Marfe sebelumnya mengatakan sebagian besar korban yang tewas sedang tidur pada saat kebakaran, ini yang menambah banyaknya korban di kapal. Sementara itu, petugas pemadam kebakaran setempat akhirnya berhasil menguasai dan memadamkan api pada Kamis dini hari.

Foto-foto yang dibagikan oleh Coast Guard menunjukkan kapal MV Lady Mary Joy 3 hangus terbakar. "Saya pikir saya sedang bermimpi tetapi ketika saya membuka mata, hari sudah gelap dan kami dikelilingi asap," kata Mina Nani, 46 tahun.

Dia mengatakan dia selamat dengan melompat dari kapal dan berbagi pelampung dengan penumpang lain sebelum mereka diselamatkan.

Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, memiliki catatan keselamatan maritim yang buruk, dengan kapal yang sering penuh sesak dan banyak kapal tua yang masih digunakan. Pada bulan Mei, setidaknya tujuh orang tewas setelah kebakaran di kapal feri Filipina berkecepatan tinggi yang membawa 134 orang.

Pada tahun 1987, sekitar 5.000 orang tewas dalam bencana pelayaran masa damai terburuk di dunia, ketika kapal feri penumpang Dona Paz yang kelebihan muatan bertabrakan dengan kapal tanker minyak di lepas pantai Pulau Mindoro di selatan ibu kota, Manila.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement