REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Sedikitnya 32 orang tewas dalam insiden kebakaran kapal feri di Bangladesh, Jumat (24/12) dini hari waktu setempat. Terdapat sekitar 500 orang di atas kapal tersebut.
Insiden itu terjadi di dekat kota pedesaan selatan Jhalokathi, sekitar 250 kilometer di sebelah selatan ibu kota Dhaka. “(Kapal) Obhijan 10 berlantai tiga terbakar di tengah sungai. Kami telah menemukan 32 jenazah. Jumlah korban tewas mungkin meningkat,” kata kepala kepolisian setempat Moinul Islam, dikutip Al Arabiya.
Dia mengungkapkan, sebagian besar korban meninggal karena terbakar. Sementara beberapa lainnya tewas akibat tenggelam setelah melompat ke sungai. “Kami telah mengirim sekitar 100 orang dengan luka bakar ke rumah sakit di Barisal,” ucapnya.
Moinul mengatakan, sumber api yang memicu kebakaran diyakini berasal dari ruang mesin. Namun investigasi bakal dilakukan guna memastikan dugaan tersebut. Sementara para ahli di Bangladesh menilai, pemeliharaan yang buruk dan lemahnya standar keselamatan berperan dalam kebakaran mematikan itu.
Terbakarnya Obhijan 10 merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden kecelakaan kapal di Bangladesh selama lima tahun terakhir. Pada Agustus lalu, setidaknya 21 orang tewas dalam insiden tabrakan kapal penumpang dan kargo di sebuah danau di Bangladesh timur. Pada April dan Mei, sebanyak 54 orang tewas dalam dua kecelakaan kapal terpisah.
Pada Juni tahun lalu, sebuah feri tenggelam di Dhaka akibat ditubruk oleh kapal feri lainnta dari belakang. Kecelakaan itu menewaskan sedikitnya 32 orang. Pada Februari 2015, setidaknya 78 orang tewas ketika sebuah kapal yang penuh sesak bertabrakan dengan sebuah kapal kargo.