Jumat 31 Mar 2023 07:07 WIB

Anak-Anak Palestina Mengalami Trauma dan Kecemasan Akibat Serangan Pasukan Israel

Kekerasan telah termanifestasi dalam perilaku, pemikiran, dan kinerja akademis anak.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Anak-anak Palestina mengalami ketakutan dan kecemasan akibat kekuatan berlebihan yang digunakan oleh pasukan Israel terhadap warga sipil selama serangan ke wilayah Palestina.  (ilustrasi).
Foto: AP/Adel Hana
Anak-anak Palestina mengalami ketakutan dan kecemasan akibat kekuatan berlebihan yang digunakan oleh pasukan Israel terhadap warga sipil selama serangan ke wilayah Palestina. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Anak-anak Palestina mengalami ketakutan dan kecemasan akibat kekuatan berlebihan yang digunakan oleh pasukan Israel terhadap warga sipil selama serangan ke wilayah Palestina. Gerakan Pembela Anak Internasional Palestina (DCIP) telah mendokumentasikan kesaksian anak-anak muda di Jenin yang mengalami trauma akibat aksi militer.

Dalam laporannya, Gerakan Pembela Anak Internasional Palestina mengatakan, kekerasan oleh pasukan Israel melanggar hak hidup 17 anak sejak awal tahun. Kekerasan tersebut juga telah berdampak signifikan pada anak-anak lain.

Baca Juga

Kekerasan telah termanifestasi dalam perilaku, pemikiran, dan kinerja akademis anak-anak Palestina. Kekerasan juga telah melanggar hak anak-anak yang dijamin oleh hukum internasional, serta mengancam keamanan psikologis dan sosial mereka.

Sebanyak 17 anak yang tewas sejak awal tahun ini, enam di antaranya berasal dari Jenin. Anak-anak telah digunakan sebagai perisai manusia. Mereka ditahan selama berjam-jam di rumah mereka yang digunakan sebagai barak militer dan penembak jitu. Bahkan rumah-rumah mereka dijadikan titik pengamatan selama penyerbuan.