Jumat 31 Mar 2023 23:28 WIB

KEK Lido Diresmikan, Bima Arya Berharap Berkah untuk Kota Bogor

Wali Kota Bogor ungkap KEK Lido menyimpan potensi 30 ribu lapangan kerja

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan KEK Lido di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/3/2023). ali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menghadiri undangan peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jumat (31/3/2023). KEK Lido milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini diharapkan Bima Arya memberikan berkah ekonomi untuk Kota Bogor meski kawasan ini berada di wilayah Kabupaten Bogor.
Foto: Tangkapan layar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan KEK Lido di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/3/2023). ali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menghadiri undangan peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jumat (31/3/2023). KEK Lido milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini diharapkan Bima Arya memberikan berkah ekonomi untuk Kota Bogor meski kawasan ini berada di wilayah Kabupaten Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menghadiri undangan peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jumat (31/3/2023). KEK Lido milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini diharapkan Bima Arya memberikan berkah ekonomi untuk Kota Bogor meski kawasan ini berada di wilayah Kabupaten Bogor.

Bima Arya menyebutkan, jarak tempuh dari pusat Kota Bogor ke Lido diperkirakan hanya sekitar 30 menit. KEK Lido sendiri memiliki luas 1.040 hektar dengan total  tanah seluas 3.000 hektar. Di kawasan ini juga dibangun sejumlah fasilitas, di antaranya theme park, technopark and data center, movieland, lido music & art center, retail, dining, and entertainment, lido world garden, lido hotel and resort extension, golf club, golf course, serta sarana dan prasarana lainnya.

“Tadi di katakan ada potensi 30 ribu lapangan kerja, tentu kami berharap ada yang terserap dari Kota Bogor. Tadi saya sudah bicara dengan Pak Hary Tanoe, Pak Sandiaga, harus ada perencanaan yang lebih detail lagi mengenai kebutuhan apa saja yang ada di sini untuk kemudian bisa disuplai dari SMK-SMK di Kota Bogor,” ujar Bima Arya, Jumat (31/3/2023).

Bima Arya menuturkan, dengan dibangunnya kawasan wisata terbesar di Asia Tenggara ini, akan ada potensi lonjakan wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Bogor. Bahkan bisa mengalir ke Kota Bogor.

“Jadi saya optimistis Kota Bogor akan mendapatkan berkah dari peresmian Kawasan Ekonomi Khusus Lido ini,” tuturnya.

Selain itu, Bima Arya juga akan mendorong perapihan infrastruktur, khususnya di perbatasan antara Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor. Mulai dari terminal batas kota, hingga perempatan Ciawi yang bisa ditata bersama antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.

Sebelumnya, dalam sambutan peresmian KEK Lido, Presiden RI Joko Widodo, menyampaikan kegembiraannya. Lantaran infrastruktur yang telah dibangun pemerintah, baik jalan tol, pelabuhan, hingga bandar udara, dapat dimanfaatkan oleh sektor swasta untuk mendapatkan nilai-nilai keekonomian. Salah satunya KEK Lido, yang memanfaatkan konektivitas Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) dan Jalan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi).

Jokowi menyampaikan, di KEK Lido akan dibangun fasilitas dan wahana yang sangat lengkap serta dikelilingi oleh pemandangan yang indah. “Ini kawasannya dari Jakarta hanya satu jam atau 50 menit. Kemudian, kalau kita lihat tadi tengok ke sana ada Gunung Pangrango, tengok ke sana ada Gunung Gede, ada Gunung Salak. Sulit mencari lokasi seperti di Lido ini, dan saya melihat Pak Hary Tanoe tajam banget,” ujarnya.

Dia berharap wahana tersebut akan menambah minat masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja. Mengingat masyarakat yang liburan ke luar kota diperkirakan ada 11.000.000.000 orang.

“Kalau kita rem separuh saja, itu devisanya sangat besar sekali yang tidak terbuang untuk masuk ke negara yang lain. Hal seperti inilah yang diharapkan oleh pemerintah, agar pembangunan infrastruktur yang telah kita kerjakan itu betul-betul secara ekonomis dimanfaatkan oleh sektor swasta,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement