Sabtu 01 Apr 2023 19:37 WIB

Malaysia Hadapi Tantangan dalam Pengembangan Industri Fintech Syariah

Tantangan mencakup permodalan, regulasi, hingga sumber daya manusia.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Fintech (ilustrasi)
Foto: Republika
Fintech (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan industri fintech syariah di Malaysia masih menghadapi tantangan. Tantangan utama bagi pelaku industri fintech syariah adalah aksesibilitas modal berbasis syariah untuk memperluas operasi bisnis seiring dengan meningkatnya permintaan melalui pembayaran elektronik.

“Tanpa akses ke dana ventura yang sesuai dengan syariah, adopsi industri dapat melambat,” kata Spesialis hukum PayHalal ED dan fintech Indrawathi Selvarajah dalam sebuah wawancara dikutip The Malaysian Reserve, Jumat (31/3/2023).

Baca Juga

Tantangan lainnya yakni berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan. Indrawathi melihat kesadaran komunitas modal ventura dan lembaga pemerintah akan pentingnya memahami peraturan berbasis syariah masih kurang.

Selain itu, pemahaman yang buruk tentang industri fintech syariah menimbulkan masalah kepercayaan antara pendiri start-up dengan pemodal ventura. Badan penasehat Islam untuk Fintech Islam, Adl Advisory Sdn Bhd, mengatakan Malaysia adalah pemain puncak dalam industri syariah.