Ahad 02 Apr 2023 17:21 WIB

Penolak Peserta Piala Dunia U-20 Disindir Presiden Jokowi, Raja Pane: Memang Bikin Malu

Penolakan dilakukan saat Piala Dunia U-20 akan digelar, sangat janggal.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Seorang aktivis memasang pita hitam di dadanya saat unjuk rasa menentang pembatalan Piala Dunia FIFA U-20, di Jakarta, Indonesia, Jumat (31/3/2023).
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Seorang aktivis memasang pita hitam di dadanya saat unjuk rasa menentang pembatalan Piala Dunia FIFA U-20, di Jakarta, Indonesia, Jumat (31/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Anggota Komite Eksekutif Komite Olahraga Indonesia (KE KOI) Raja Parlindungan Pane yang ikut aktif saat pencalonan Asian Games 2018 geram dengan penolakan kepala daerah terhadap salah satu peserta Piala Dunia U-20 yakni Timnas Israel.

Bahkan Gubernur Bali, I Wayan Koster mengirim surat secara resmi kepada Kemenpora yang menolak timnas Israel bermain di Daerah yang dipimpinnya. Surat keberatan ini yang disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab dibatalkan undian grup Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar 31 Maret di pulau dewata.

Baca Juga

Setelah itu, penolakan terhadap timnas Israel semakin memanas, tak lama kemudian saat Ketua Umum PSSI bertemu FIFA di Qatar. Lalu, diputuskanlah bahwa Indonesia dibatalkan menjadi tuan tumah Piala Dunia U-20 yang hanya tinggal dua bulan lagi.

Raja Pane mengaku kesal dengan kepala daerah yang menolak timnas Israel. "Kalau mau menolak jadi tuan rumah dari awal atau jauh-jauh hari, biar digantikan oleh daerah lain yang siap. Penolakan kemarin mempermalukan negara, apalagi Presiden Joko Widodo sudah menjamin kemananan seluruh peserta," kata dia kepada republika.co.id, Ahad (2/4/2023). 

Raja Pane yang saat Asian Games 2018 menjabat sebagai Direktur Government Relation INASGOC, menambahkan,  setelah Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah, para kepala daerah sudah menandatangani kesiapan wilayahnya dipakai, siap dengan fasilitas, venue dan yang tak kalah penting tentang keamanan semua peserta.

"Saya ikuti proses bidding Asian Games 2018. Awalnya pada tahun 2012 di Hongkong pada pertemuan anggota OCA, kita mencalonkan Surabaya sebagai tuan rumah. Tetapi ternyata kalah dari Vietnam. Kemudian Vietnam mundur, nah pada 2014 kita dipercaya dan tuan rumahnya berganti ke Jakarta dan Palembang," kata mantan Ketua SIWO PWI Pusat ini. 

Raja Pane menambahkan, saat itu KOI memastikan kepada tuan rumah akan kesiapan ajang terbesar di Asia ini. Para kepala daerah pun memberi kesanggupan dengan melakukan tandatangan house city contract. 

"Saya rasa di Piala Dunia U-20 juga prosesnya sama. PSSI yang bidding ke FIFA," kata dia. 

Hari ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan keluh kesahnya terkait Indonesia yang gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023. Jokowi mengaku dibuat pusing mengurusi persoalan bola agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah. Meskipun, Indonesia akhirnya dicoret oleh FIFA sebagai penyelenggara.

"Tapi yang urusan bola ini memang, pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing betul," ujar Jokowi saat hadir di acara silaturahmi Ramadhan di Kantor DPP PAN Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ahad (2/4/2023).

Jokowi menyampaikan berbagai upaya Pemerintah agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah. Dia juga menjelaskan kilas balik Indonesia yng harus melalui proses panjang untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Sebab, Indonesia harus bersaing dengan puluhan negara lain yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia.

"Karena apapun itu sudah...sulitnya, sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah, itu yang mengajukan bukan satu dua tiga, puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan, lobi sana lobi sini menyampaikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas kita," ujar Jokowi.

Kepala negara melanjutkan, hingga akhirnya dari tiga negara Indonesia masuk diantaranya yang menjadi tuan rumah. Kemudian Indonesia mempersiapkan segala sesuatunya selama tiga tahun terakhir

"Lapangannya dicek, perbaiki, dicek lagi, diperbaiki di cek lagi, tidak semudah itu, dan saat ini menandatangani Government Guarantee dan Hostly di situ sudah tercantum semuanya apa apa yang harus kita komitmen kan dan kita tanda tangan," ujarnya.

Selain itu, kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, seluruh provinsi maupun kota yang ditunjuk sebagai penyelenggara tuan rumah Piala Dunia telah meneken komitmen.

"Provinsi maupun kota yang ditunjuk itu juga ada tanda tangan city house, komitmen ada semuanya tanda tangan tanda tangan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement