REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan Rusia akan memperkuat kapasitas militernya di wilayah barat dan barat laut. Hal ini merupakan respons Rusia atas bergabungnya Finlandia dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu Finlandia dan Swedia mengajukan untuk bergabung dengan NATO. Finlandia memiliki perbatasan sepanjang 1.300 kilometer dengan Rusia. Dengan bergabungnya Finlandia maka Rusia berbatasan langsung dengan NATO.
Tahun lalu Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan Rusia mengambil "langkah balasan yang tepat" dan akan membentuk 12 unit dan divisi di distrik militer sebelah barat.
"Kami akan memperkuat potensi militer kami di arah barat dan barat laut. Jika pasukan dan sumber daya anggota NATO lainnya dikerahkan ke Finlandia, kami akan mengambil langkah tambahan untuk memastikan keandalan keamanan militer Rusia," kata Grushko seperti dikutip kantor berita Rusia, RIA, Selasa (3/4/2023).
Di situs resminya NATO mengatakan Finlandia akan resmi menjadi anggota ke-31 NATO. Negara tersebut mengajukan permohonan keanggotaan pada Mei 2022.
“Finlandia akan menjadi anggota NATO ke-31 pada Selasa (4 April 2023), tepat sebelum pertemuan dua hari Menteri Luar Negeri Sekutu,” tulis NATO di situs resminya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut aksesi Finlandia ke badan pertahanan tersebut. “Ini akan menjadi hari yang baik untuk keamanan Finlandia, untuk keamanan Nordik, dan untuk NATO secara keseluruhan,” ujarnya.
Saat berbicara kepada awak media, Stoltenberg mengungkapkan, NATO akan mengibarkan bendera Finlandia untuk pertama kalinya di markasnya pada upacara pengesahan. Saat mengajukan permohonan aksesi ke NATO, Finlandia melakukannya bersama Swedia.