Selasa 04 Apr 2023 09:00 WIB

Koalisi Besar, Layukah Sebelum Berkembang?

Pasangan capres-cawapres lebih dari dua dinilai lebih baik untuk demokrasi.

Rep: republika.id/ Red: republika.id
.
.

Wacana pembentukan koalisi besar yang menguat pascapertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan lima ketua umum partai politik (parpol) pendukung pemerintah ternyata belum menemukan satu kesepahaman. Jika koalisi besar itu dipaksakan, akan ada banyak persoalan yang dinilai akan sulit untuk mendapatkan titik temu. Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai,...

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement