ANTARIKSA -- Venus dan Bumi sering disebut kembar karena memiliki kesamaan ukuran, massa, kepadatan, komposisi, dan gravitasi. Venus hanya sedikit lebih kecil dari planet asal kita, dengan massa sekitar 80 persen massa Bumi.
Venus bukanlah planet gas, melainkan planet berbatu. Bagian dalam Venus terbuat dari inti besi metalik yang lebarnya kira-kira 2.400 mil atau 6.000 kilometer (km). Mantel batuan cair Venus kira-kira setebal 1.200 mil atau 3.000 km. Kerak Venus sebagian besar basal dan diperkirakan setebal 6 sampai 12 mil atau 10 sampai 20 km. Lalu, mengapa Venus Disebut Planet Paling Panas?
Mengapa Venus menjadi planet terpanas di tata surya agak rumit. Meskipun Venus bukanlah planet yang paling dekat dengan matahari, atmosfernya yang padat memerangkap panas dalam versi tak terkendali dari efek rumah kaca seperti yang kita lihat di Bumi dengan pemanasan global. Akibatnya, suhu di Venus mencapai 880 derajat Fahrenheit atau 471 derajat selsius, yang lebih dari cukup panas untuk melelehkan timah. Pesawat ruang angkasa hanya akan bertahan beberapa jam setelah mendarat di planet ini, sebelum meleleh dan hancur.
Dengan suhu yang sangat panas, Venus juga memiliki atmosfer yang mengerikan, yang sebagian besar terdiri dari karbon dioksida dengan awan asam sulfat dan hanya sedikit air. Atmosfer Venus lebih berat daripada planet mana pun, yang menyebabkan tekanan permukaan lebih dari 90 kali Bumi, mirip dengan tekanan yang ada di kedalaman 3.300 kaki atau 1.000 meter di lautan. Sebagai gambaran, Kapal selam Nanggala-402 milik TNI AL hancur di kedalaman 850 meter laut Bali.
Permukaan Venus kering
Permukaan Venus sangat kering. Selama evolusi planet, sinar ultraviolet dari matahari menguapkan air dengan cepat, mencegah Venus memiliki air cair yang berkepanjangan. Tidak ada air cair di permukaannya hari ini karena panas terik yang diciptakan oleh atmosfernya yang dipenuhi ozon akan menyebabkan air segera mendidih.
Kira-kira dua pertiga permukaan Venus ditutupi oleh dataran halus yang tumbuhi oleh ribuan gunung berapi, beberapa di antaranya masih aktif sampai sekarang. Dataran halus Venus berkisar antara 0,5 hingga 150 mil atau 0,8 hingga 240 km, dengan ukiran aliran lava, kanal panjang dan berkelok-kelok lebih dari 3.000 mil atau 5.000 km.
Venus memiliki mahkota yang tak ada di Bumi...
Mahkota dan ketiadaan bulan di Venus
Enam daerah pegunungan membentuk sekitar sepertiga dari permukaan Venus. Satu pegunungan, yang disebut Maxwell, panjangnya sekitar 540 mil atau 870 km dan tingginya mencapai sekitar 7 mil atau 11,3 km, menjadikannya fitur tertinggi di planet itu.
Venus juga memiliki beberapa fitur permukaan yang tidak seperti apa pun di Bumi. Misalnya, Venus memiliki korona, atau mahkota, yaitu struktur seperti cincin yang lebarnya berkisar antara 95 hingga 1.300 mil atau 155 hingga 2.100 km. Para ilmuwan percaya ini terbentuk ketika material panas di bawah kerak planet naik, membengkokkan permukaan planet. Venus juga memiliki tessera atau ubin, yaitu area yang ditinggikan di mana banyak pegunungan dan lembah terbentuk di arah yang berbeda.
Sampai saat ini, belum ditemukan adanya bulan di Venus sehingga membuatnya planet unik di tata surya kita. Satu-satunya planet lain yang ditunjuk tanpa bulan adalah Merkurius, yang cukup dekat dengan matahari.
Para ilmuwan belum yakin mengapa beberapa planet memiliki bulan dan yang lainnya tidak. Namun, yang dapat mereka katakan adalah bahwa setiap planet memiliki sejarah yang unik dan kompleks, termasuk kemungkinan bulan terbentuk, atau tidak terbentuk. Sumber: Space.com
Baca juga:
Venus, Planet Paling Terang di Tata Surya
Venus Kini Berubah Seperti Neraka
6 Misteri Venus yang Diteliti Ilmuwan NASA
NASA akan Nekat Mendarat di Venus, Kembaran Bumi yang Jahat