REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusui sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal. Namun demikian, tidak semua bayi menikmati momen saat menyusu.
Sebagian bayi, terutama yang mengalami tongue-tie, bisa merasakan stres kala menyusu. Tongue-tie adalah kondisi di mana bagian kulit yang menghubungkan lidah bayi dengan bagian bawah mulutnya lebih pendek dari biasanya.
Pada beberapa bayi, kondisi tongue-tie bisa membatasi gerakan lidah sehingga membuatnya lebih sulit untuk menyusu. Ahli lidah bayi atau baby tongue expert dari AS, dr Gigi Tadros, mengatakan lecet pada bibir mengindikasikan bayi mengalami tongue-tie.
"Ketika bayi harus menyusu pada posisi latch on, tapi memiliki lidah terbatas, bibir harus mengimbanginya. Bibir menjadi segel utama untuk memastikan air susu tertelan sempurna. Bibir akhirnya harus bekerja sekuat tenaga dan itulah mengapa lecet-lecet terbentuk," kata Dr Tadros, seperti dilansir The Sun, Selasa (4/4/2023).
"Anda mungkin melihat lecet besar di tengah-tengah bibir atas, atau banyak lecet kecil, yang memutih setelah bayi menyusu," jelas dia dalam unggahan di Instagram.
Selain lecet pada bibir bayi, ada banyak tanda-tanda lain dari tongue-tie yang bisa dirasakan ibu. Contohnya rasa sakit saat menyusui, puting berubah bentuk setelah menyusui, dan payudara terasa tidak nyaman saat menyusui.
Sementara itu, ibu akan mendengar bunyi klik ketika bayi menyusu. Bayi yang mengalami tongue-tie juga dapat mengalami penambahan berat badan yang tidak sesuai kurva pertumbuhannya, lidahnya tampak sering menjulur, gejala gumoh atau gejala tipe refluks, dan langit-langit mulut bayi yang tinggi.