Jumat 31 Mar 2023 23:04 WIB

Bayi Ngempeng Saat Tidur Berisiko Sleep Apnea? Ini Penjelasan Dokter

Bayi banyak yang diberi empeng untuk menenangkannya saat berusaha tidur.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi dengan empengnya. Pemakaian dot dan empeng tidak menghalangi jalur napas bayi.
Foto: flickr
Bayi dengan empengnya. Pemakaian dot dan empeng tidak menghalangi jalur napas bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dot dan empeng telah menjadi salah satu perlengkapan yang sulit dilepaskan dari bayi sejak lahir. Dot digunakan untuk membantunya minum susu, sementara empeng juga kerap digunakan untuk menenangkan bayi saat menjelang tidur.

Apakah penggunaan empeng bisa memicu gangguan tidur OSA (obstructive sleep apnea). Dokter spesialis telinga hidung tenggorok-konsultan di Brawijaya Hospital, Fauziah Fardizza, menjelaskan bahwa penggunaan dot atau empeng tidak menyebabkan gangguan tidur sleep apnea.

Baca Juga

Pasalnya, bayi memiliki kemampuan untuk minum, menelan, dan bernapas dalam satu siklus secara beriringan. Dokter Fauziah menjelaskan bahwa bayi memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan orang dewasa, struktur saluran napasnya lebih pendek. Selain itu bayi juga hanya bisa bernapas lewat hidung (obligate nose breathers).

"Jadi dot itu enggak menghalangi jalur pernapasan bayi, beda sama orang dewasa yang enggak bisa tuh menelan sambil bernapas, keselek yang ada," kata dr Fauziah dalam acara peluncuran Klinik Mendengkur di Brawijaya Hospital, Jakarta, Sabtu (18/3/2023).

Gangguan jalan napas, menurut dr Fauziah, bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk terhalang lendir, adenoid atau kelenjar gondok, amandel, atau juga alergi. Namun, untuk alergi, biasanya gangguan jalan napas bisa diatasi dengan mencuci hidung Si Kecil dengan air garam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement