REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi dikabarkan ingin Kylian Mbappe bergabung dengan Manchester United (MU). Namun itu tergantung apakah konsorsium Qatar bisa memenangkan persaingan mengakuisisi MU.
Laporan Le10Sport, dilansir dari Sportskeeda, Selasa (4/4/2023), PSG siap melepas Mbappe tapi hanya kepada MU. Pemain internasional Prancis itu dikaitkan menuju pintu keluar memasuki 12 bulan terakhir masa kontraknya.
Sementara konsorsium Qatar NINE TWO Foundation telah mengajukan dua tawaran untuk MU dan sedang dalam perlombaan untuk membeli Iblis Merah dari Glazers. Keputusan penjualan diharapkan akan segera dibuat. Ada laporan yang menunjukkan bahwa MU akan mendapat pemilik baru sebelum musim berakhir.
Jika konsorsium Qatar menang, Al-Khelaifi dikabarkan bersedia memberikan Mbappe ke MU. Mbappe sendiri telah lama dikaitkan dengan Real Madrid. Musim lalu ia nyaris berlabuh ke Santiago Bernabeu namun berbagai tekanan yang datang membuatnya menandatangani kontrak baru musim panas lalu.
Januari 2022 lalu, Mbappe masih dikaitkan akan hengkang. Tetapi ia membantah segala laporan tersebut. Ia bahkan menyatakan senang di PSG dan tak pernah meminta di lepas pada Januari.
"Saya tidak mengerti mengapa ceritanya keluar pada hari pertandingan. Saya sama terkejutnya dengan semua orang. Orang bisa berpikir saya terlibat tetapi saya tidak sama sekali, saya sedang tidur siang. Rombongan saya ada di pertandingan adik laki-laki saya, semua orang yang merawat saya tidak ada di sana. Jadi kami terperangah saat mengetahuinya," kata Mbappe.
Mbappe mengaku fokus bermain di lapangan tanpa menghiraukan isu tersebut. Sebab jika menanggapi isu itu akan membuatnya lelah. Tampil di PSG membuat pemain dituntut selalu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
"Anda harus melakukannya bersiaplah. Mereka yang datang ke sini tahu, kami memperingatkan mereka. Kami benar saat ini, tetapi kami fokus untuk memenangkan pertandingan dan gelar," ujar Mbappe menegaskan.