REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahur merupakan waktu makan yang penting bagi umat Islam yang berpuasa. Bila dilakukan sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, sahur dapat membantu Muslim menjalankan ibadah puasa secara optimal.
"Makan sahur memiliki banyak manfaat," kata Manajer Leghwairiya Health Center di Primary Health Care Corporation (PHCC), dr Nadia Saleh Al Yafei, seperti dilansir laman The Peninsula, beberapa waktu lalu.
Menurut dr Al Yafei, salah satu manfaat dari sahur adalah memberikan kekuatan dan energi bagi orang yang berpuasa. Manfaat ini bisa semakin terasa bila Muslim mengonsumsi karbohidrat kompleks saat sahur.
Salah satu contoh karbohidrat kompleks adalah produk gandum utuh, seperti roti gandum, serta legum seperti lentil dan kacang polong. Konsumsi makanan seperti ini dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama.
Bersantap sahur juga dapat membantu menjaga kadar gula darah dan membantu mencegah munculnya rasa haus ekstrem pada siang hari. Dengan begitu, umat Islam bisa terhindar dari risiko kelelahan atau sakit kepala selama menjalani ibadah puasa.
Selain mengonsumsi karbohidrat kompleks, umat Islam pun disunahkan untuk sahur dengan kurma. Mengacu pada sabda Rasulullah SAW, dr Al Yafei mengatakan kurma merupakan makanan terbaik untuk sahur bagi Muslim.
Hal lain yang turut dianjurkan oleh dr Al Yafei adalah minum air putih yang cukup saat sahur. Tak lupa, penting juga bagi umat Muslim untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah tinggi serat.
"Karena air putih mengompensasi cairan yang hilang (selama berpuasa) dan mencegah dehidrasi, sedangkan serat membantu mencegah sembelit," kata dr Al Yafei.
Makanan lain yang direkomendasikan dr Al Yafei adalah produk susu seperti yogurt dan susu fermentasi lain. Asupan susu fermentasi bisa membawa manfaat bagi bakteri baik di dalam usus.
Meminum satu sendok madu saat sahur juga dianjurkan dr Al Yafei. Menurutnya, madu yang dikonsumsi saat sahur dapat meningkatkan kadar gula darah secara bertahap, sehingga tubuh tetap terasa berenergi pada siang hari ketika berpuasa.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang sebaiknya dikurangi atau dihindari saat sahur. Salah satu di antaranya adalah tidak mengonsumsi minuman berkafein seperti teh dan kopi minimal dua jam sebelum sahur.
Seperti diketahui, kafein merupakan senyawa yang bersifat diuretik sehingga dapat meningkatkan frekuensi berkemih. Saat berpuasa, frekuensi berkemih yang lebih tinggi dapat meningkatkan rasa haus.
Hal lain yang perlu dihindari saat sahur adalah tidur setelah makan. Alasannya, tidur setelah makan bisa berpotensi meningkatkan risiko penambahan berat badan atau kegemukan.
Untuk makanan, Muslim dianjurkan menghindari makanan yang digoreng dan makanan berlemak saat sahur. Makanan yang amat manis, makanan bergaram tinggi, makanan pedas, hingga jus buah yang mengandung pengawet juga sebaiknya dihindari ketika sahur.
Terkait menu yang sehat, dr Al Yafei memberikan beberapa contoh menu makanan seimbang yang baik untuk sahur. Salah satu contohnya adalah sajian oatmeal yang tinggi akan karbohidrat kompleks dan disandingkan dengan salad sayuran serta taburan kacang-kacangan. Oatmeal ini bisa diganti dengan sumber karbohidrat kompleks lain seperti dua roti gandum.
Menu tersebut bisa ditambahkan dengan sumber protein hewani atau nabati. Beberapa opsinya adalah empat lembar keju, 60 gram daging, dua telur rebus, semangkuk kecil labneh, atau secangkir legum. Tak lupa, konsumsi beberapa butir kurma sebagai pelengkap sahur.
Seperti yang disunahkan oleh Rasulullah SAW, dr Al Yafei merekomendasikan orang-orang untuk memperlambat sahur dan mempercepat buka puasa. Dengan mengikuti beragam anjuran sahur ini, insya Allah Muslim bisa menjalani ibadah puasa dengan lebih optimal dan berenergi.