REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Arif Satria mengajak masjid-masjid di Indonesia untuk membangun perubahan kepada umat. Sehingga masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah, namun menjadi pusat pembangunan literasi, kekuatan ekonomi, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Kami berikan Nabawi Award, yaitu sebuah apresiasi dan penghargaan ICMI kepada masjid-masjid yang memiliki fungsi yang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga memberikan perubahan, membangun literasi, membangun kekuatan ekonomi umat, membangun pusat pengembangan SDM, dan sebagainya. Atas nama ICMI kami ucapkan selamat kepada DKM yang terpilih," kata Arif dalam agenda Nuzulul Quran atas kerja sama Republika, ICMI, dan Masjid Istiqlal, di Masjid Istiqlal, Sabtu (8/4/2023).
Dia menjabarkan bahwa pada tanggal 14 April 2023 ini, pihaknya akan bertolak ke wilayah Padang untuk membangun SDM di level anak-anak SMA. Berdasarkan catatannya, angka partisipasi kasar lulusan SMA sebesar 38 persen, dan 62 persen anak-anak SMA tidak bisa masuk perguruan tinggi.
Berdasarkan proses analisis terhadap pemetaan kalangan tersebut, kuadran sumbu Y prestasi akademis, sumbu X tingkat ekonomi. Dia menyebut bahwa ada orang yang secara akademis bagus, ekonominya pun bagus. Ada juga anak yang akademisnya kurang, tapi memiliki uang sehingga kuadran kedua ini terhitung masih lumayan aman.
"Nah yang kuadran tiga ini, kurang pintar secara akademis, ekonominya pun kurang mampu. Inilah 62 persen yang tidak bisa masuk ke perguruan tinggi. Nah ICMI harus memberikan solusi agar real problem di Indonesia ini bisa diatasi," ujarnya.
Dia menyebut bahwa ICMI bersama UMP akan memberikan pembekalan vokasional pada kuadran tiga ini di Payakumbuh dalam waktu dekat melalui aktivitas pendidikan komunitas. Sehingga begitu lulus para alumninya dapat diterima di industri dan bisa berusaha di sektor agribisnis.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan bahwa sudah saatnya umat Islam saling berkolaborasi. Beliau mengutip hadis Nabi bahwa, 'Albarkatu fil-jamaah,'. Yang mana secara umum kerap dimaknai sebagai, 'Keberkahan itu ada pada hal berjamaah,'.
"Namun kami di Istiqlal punya makna lain, 'barkah' itu sebetulnya adalah energi, sedangkan 'al jamaah' itu adalah sinergi. Di mana ada sinergi pasti ada energi. Inilah makna aktual al-barkatu fil-jamaah," ujarnya.
Berkat sinergi di Masjid Istiqlal, kata dia, terdapat lima penghargaan internasional yang Masjid Istiqlal raih. Di dalam negeri, Masjid Istiqlal mendapatkan rekor MURI yakni menjadi masjid pertama yang menggunakan Metaverse.
"Kami berkolaborasi dan mengajak banyak pihak untuk mendukung Masjid Istiqlal di Metanesia Metaverse. Ini kurang lebih ongkosnya sampai Rp 10 miliar, dan alhamdulillah telah terlaksana," ujarnya.