REPUBLIKA.CO.ID., TORONTO -- Perwakilan UNICEF di Turki mendesak kepada komunitas internasional untuk menyalurkan bantuan tambahan untuk para korban gempa bumi besar yang melanda 11 provinsi Turki di wilayah utara Suriah.
Kami menyerukan dunia untuk terus membantu anak-anak dan keluarga yang terkena dampak gempa bumi, ungkap UNICEF Turki sambil meminta tambahan 138 juta dolar AS.
Bantuan jangka panjang diperlukan bagi orang-orang di daerah tersebut agar mereka dapat "pulih dan mulai membangun kembali kehidupan mereka," menurut Regina de Dominicis, Perwakilan UNICEF di Turki.
Meski respons kemanusiaan dilakukan secara cepat, masa depan jutaan anak dan keluarga masih tidak pasti karena kurangnya sumber daya, kata Dominicis.
“Lebih banyak dukungan sangat penting untuk memastikan anak-anak terlindungi dan kebutuhan mereka terpenuhi sebagai bagian utama dari pemulihan,” tambah dia.
Gempa bumi juga memengaruhi hampir 4 juta anak sekolah, dan sementara 1,5 juta telah melanjutkan pendidikan di daerah gempa, banyak lainnya berisiko tertinggal dalam pendidikan, sebut dia.
UNICEF membiayai perbaikan sekitar 1.700 sekolah dan mendukung Kementerian Pendidikan Turki dengan membangun ruang kelas sementara di kota tenda.
UNICEF telah menjangkau lebih dari 390.000 orang dengan perlengkapan sanitasi, selimut, dan pemanas ruangan.
Badan PBB itu juga mendukung upaya Turki untuk menyediakan vaksin, peralatan medis, dan berbagai perlengkapan untuk para korban gempa.
Lebih dari 50.000 orang tewas pada 6 Februari ketika gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 melanda 11 provinsi Turki – Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Elazig, Hatay, Gaziantep, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye dan Sanliurfa. Lebih dari 13,5 juta orang di Turkiye terdampak gempa dahsyat.