REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Cakupan Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dilaporkan mencapai sekitar 84 persen dari total sasaran sekitar 51 ribu anak berusia 0-59 bulan. Cakupan imunisasi polio massal ini diharapkan bisa mencapai lebih dari 95 persen.
Sub-PIN Polio putaran pertama sudah dimulai sejak Senin (3/4/2023). Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Asep Hendra mengatakan, pelaksanaan Sub-PIN Polio di pos pelayanan akan berlangsung hingga Senin (10/4/2023).
Setelah itu, petugas akan melakukan sweeping dari rumah ke rumah untuk menyisir sasaran Sub-PIN Polio.
“Pelaksanaan vaksinasi putaran pertama di pos itu kan tujuh hari kerja, sampai besok. Ditambah lima hari sweeping, jadi baru selesai itu perkiraan tanggal 14 April,” kata Asep kepada Republika, Ahad (9/4/2023).
Menurut Asep, pelaksanaan Sub-PIN Polio di Kota Tasikmalaya cenderung tak mengalami banyak kendala. Hanya saja, kata dia, ada sejumlah anak tidak bisa menjalani imunisasi karena kondisinya sedang demam atau diare.
Petugas memberikan waktu agar anak tersebut pulih terlebih dahulu. Setelah itu, anak tersebut akan menjadi sasaran di masa sweeping. “Kalau batuk pilek itu masih boleh buat diberi vaksin. Yang ditunda itu biasanya karena demam atau diare,” kata Asep.
Sejumlah anak yang masuk sasaran Sub-PIN Polio juga ada yang tidak ada di rumah. Misalnya, sasaran imunisasi yang merupakan peserta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di mana ada yang liburan dan pergi bersama keluarga. “Itu jadi kendala juga,” ujar dia.
Kendati demikian, Asep tetap optimistis cakupan Sub-PIN Polio di Kota Tasikmalaya akan mencapai target yang ditentukan, yaitu di atas 95 persen. Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir, cakupan imunisasi polio di Kota Tasikmalaya selalu di atas 95 persen. “Jadi, kami optimistis,” kata Asep.