REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyiagakan tiga kapal perintis di pelabuhan Bungkutoko Kendari, Sulawesi Tenggara, guna menunjang konektivitas wilayah terluar, terpencil dan terdepan.
Kepala KSOP Kelas II Kendari Kolonel Agus Winartono di Kendari, Senin (10/3/2023) mengatakan, tiga kapal perintis yang disiagakan tersebut telah beroperasi di laut Kendari sejak 2019 dengan trayek dan rute yang berbeda-beda. "Tak hanya mengangkut penumpang, keunggulan kapal ini mampu mengangkut beberapa jenis barang yang tidak dipunguti biaya satu peser pun," kata Agus.
Dia menyebut tiga kapal perintis yang disiagakan yaitu R-54 yang bernama KM Aqua Star dengan tujuan pelayaran Kendari-Langara-Banuabangi-Baubau-Pola-Banggai-kepulauan Obi Maluku. Lalu trayek R-55 atau KM Sabuk Nusantara 44 dengan tujuan pelayaran yaitu Kendari-Wanci-Usuku-Papalia-Batauga-Baubau-Banggai-Talaga-Sikeli-Bulukumba.
Serta kapal Sabuk Nusantara 82 trayek R-56 dengan rute pelayaran yaitu Kendari-Langara-Wadeburi-Pasarwajo-Wanci-Kaledupa-Usuku-Tomia-Binongko-Kalabahi-Lalobela NTT.
Agus menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir untuk menggunakan kapal ini. Sebab, selain tiket yang sangat murah peralatan keamanan kapal ini sangat memadai serta pastinya tiba di pelabuhan tujuan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
"Jadi kapal ini didesain bisa mengangkut penumpang dan barang sekaligus. Tiketnya sangat murah untuk jarak dekat seperti Kendari-Wanci Rp 20 ribu sementara untuk rute terjauh seperti kepulauan Obi Maluku Rp 130 ribu," ucap Agus.
Menurutnya dengan keberadaan kapal perintis tersebut bisa membantu masyarakat Sultra yang akan berpergian ke daerah terluar sehingga mendongkrak perekonomian masyarakat. "Semoga masyarakat bisa memanfaatkan kapal ini baik untuk moda transportasi pribadi maupun membantu distribusi hasil bumi yang dibutuhkan di daerah terpencil yang sangat membutuhkan," kata Agus.