REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- PT Aneka Tambang (Antam) telah membantu renovasi ruang latihan operator alat berat dan dump truck pada Balai Latihan Kerja Kalimantan Barat (Kalbar) dengan nilai anggaran mencapai Rp 2 miliar.
"Kita berterima kasih kepada PT Antam karena telah membantu renovasi ruang latihan dan peralatan pada ruang latihan operator alat berat dan dump truck di BLK Kalbar. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dibantu mencapai Rp 2 miliar," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Barat, Manto.
Adapun bantuan yang diberikan berupa kegiatan renovasi fisik dan pengadaan peralatan perlengkapan pelatihan yaitu perlengkapan pelatihan las atau welder (juru las).
Sebagai realisasi dari keberadaan ruang pelatihan tersebut, saat ini Disnakertrans telah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi operator alat angkat/angkut bagi para pencari kerja. Saat ini peserta pelatihan terdiri atas 30 peserta operator dump truk, 15 peserta operator ekskavator, dan 15 peserta operator buldozer.
"Jumlah seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 60 orang yang berasal dari 13 desa di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Mempawah. Karena PT Antam beroperasi di Kabupaten Sanggau yaitu di Kecamatan Tayan dan di Kabupaten Mempawah di daerah Anjungan," tutur Manto.
Manto juga menyebutkan pelatihan ini akan dilaksanakan selama delapan hari mulai tanggal 10 sampai 18 April 2023. Setelah pelaksanaan pelatihan mereka akan mengikuti program magang kerja selama lima bulan di area tambang PT Antam dan didanai dekonsentrasi Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Di tempat yang sama, Direktur SDM PT Antam, Basar Simanjuntak menambahkan, Antam akan bekerja sama dengan Pemprov Kalbar untuk meningkatkan kompetensi ketenagakerjaan di Kalbar melalui balai latihan kerja.
"Pada 2023 ini, kami juga menyusun program yang sejalan dengan peningkatan kompetensi pencari kerja, terutama yang berasal dari wilayah sekitar operasi pertambangan Antam serta wilayah lainnya di Kalbar. Hal ini merupakan wujud program pemberdayaan masyarakat," kata Basar.
Dia mengungkapkan bahwa program pelatihan ini bisa diselenggarakan dengan program magang dari Kementerian Perindustrian yang dikelola oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalbar.
"Sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, kami juga mendorong kesetaraan bagi kaum perempuan untuk bekerja di pertambangan. Oleh karena itu dalam kegiatan pelatihan ini kami memberi kesempatan bagi kaum perempuan untuk ikut menjadi peserta, sehingga ke depan lahir para srikandi hebat berkompeten di bidang pertambangan," kata Basar.
Di tempat yang sama, General Manager UBP Bauksit Kalbar, Muhammad Asril mengatakan bahwa program pelatihan ini berlangsung selama delapan hari kemudian nanti dilanjutkan dengan program magang selama lima bulan.
"Setelah itu kita evaluasi apakah masih bisa lanjut atau tidak orang-orang itu." kata dia.