REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memprediksi akan terjadi lonjakan permintaan BBM pada momen mudik tahun ini. Konsumsi BBM diprediksi naik 10 persen, sehingga Pertamina akan menambah kapasitas kilang pengolahan mencapai 1,6 juta barel.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, untuk bisa memenuhi lonjakan permintaan BBM, Pertamina memastikan seluruh kilang pengolahan dalam kondisi yang siap dan prima. Kapasitas kilang saat ini menjadi 29,7 juta barel. Angka itu meningkat 1,8 juta barel dibandingkan kapasitas harian sebesar 27,8 juta barel.
"Kami harus menambah produksi kilang, maka crude (minyak mentah) ini harus bertambah," kata Nicke di Komisi VI DPR, Selasa (11/4/2023).
Nicke menjelaskan, produksi kilang Pertamina akan disesuaikan dengan kebutuhan selama masa mudik lebaran yaitu peningkatan untuk gasoline seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo, lalu juga peningkatan untuk avtur.
Ia memerinci, proyeksi peningkatan permintaan BBM selama masa mudik lebaran tahun ini yaitu 10 persen untuk produk gasoline dan avtur sebesar 7,4 persen. Sedangkan permintaan BBM jenis gasoil khususnya biosolar, diprediksi akan menurun sebesar 8,7 persen. Ini karena berkurangnya aktivitas logistik sepanjang libur lebaran.
"Produknya kami sesuaikan dengan kebutuhan, di mana gasoline kita tambah, gasoil kita sedikit kurangi, dan avtur kita tambah sehingga seluruh tambahan bisa dipenuhi dari kilang dalam negeri," ungkap Nicke.