REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Inter Milan mencetak dua gol pada babak kedua melalui Nicolo Barella dan Romelu Lukaku untuk meraih kemenangan 2-0 di kandang Benfica, Estadio da Luz pada leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB. Kemenangan ini membuat Inter menatap babak empat besar untuk pertama kalinya sejak memenangkan trofi Si Kuping Besar pada 2010 silam.
Barella menyundul bola dengan kuat di tiang gawang pada menit ke-51. Ia naik tanpa terkejar untuk menyambut umpan silang yang luar biasa dari bek tengah Alessandro Bastoni, yang merangsek di sisi kiri dan mengirimkan bola tepat sasaran.
Lukaku yang masuk dari bangku cadangan kemudian mengonversi penalti pada menit ke-82 setelah VAR menunjukkan adanya handball yang dilakukan oleh kapten Benfica, Joao Mario. Wasit asal Inggris, Michael Oliver, memberikan hadiah penalti setelah melihat tayangan video.
Dua gol tersebut memberi Inter keuntungan besar untuk leg kedua di San Siro pada tengah pekan depan, di mana mereka akan sangat dijagokan untuk melaju menciptakan all-Italian semifinal melawan tim tetangga AC Milan atau Napoli.
Gol Barella membuka pertahanan Benfica yang terlihat gugup, tapi penalti yang diberikan sangat disayangkan karena umpan silang dari Denzel Dumfries mengenai kepala Joao Mario dan lengannya yang tegak di dalam kotak penalti.
Terlepas dari itu, Inter layak mendapatkan kemenangan mereka, menciptakan peluang-peluang yang lebih baik, dengan Odiseas Vlachodimos dari Benfica melakukan penyelamatan penting pada babak kedua untuk menggagalkan peluang Henrikh Mkhitaryan dan Dumfries serta menghindari kekalahan yang lebih telak.
"Salah satu pertandingan terbaik musim ini. Kami pantas menang, kami bermain dengan sangat baik. Kami telah mengambil langkah pertama, kami berharap dapat melakukan segalanya untuk melaju," ujar Mkhitaryan kepada para wartawan.
Inter, yang mengalahkan rival domestik Benfica, Porto, di babak sebelumnya dengan penampilan pertahanan yang kokoh di leg kedua, secara mengejutkan tampil penuh semangat di awal laga sekembalinya mereka ke Portugal dan mendominasi jalannya pertandingan di awal laga.
Namun, playmaker berbahaya Benfica, Rafa Silva, yang menciptakan tembakan tepat sasaran pertama, melepaskan tendangan langsung ke arah kiper Inter, Andre Onana, setelah menerima umpan dari Federico Dimarco pada menit ke-16.
Tak lama kemudian, umpan silang dari Joao Mario melintas di depan gawang sebelum Inter melepaskan upaya pertama mereka, tendangan jarak jauh dari Francesco Acerbi yang melenceng tipis dari gawang Benfica.
Tuan rumah mungkin bisa menyamakan kedudukan lima menit setelah Barella mencetak gol. Namun Dumfries menghalangi saat terjadi kemelut di depan gawang saat para penyerang Benfica berusaha menyambar umpan silang dari Joao Mario yang menimbulkan kemelut.
Penalti Lukaku yang akurat membuat Inter tetap berada di posisi terdepan sebelum Onana melakukan penyelamatan penting di peluit akhir untuk menggagalkan gol Goncalo Ramos yang seharusnya bisa memberikan harapan bagi Benfica.
Gelandang Benfica, Chiquinho, mengatakan,"Kami tahu bahwa ini akan menjadi pertandingan yang sulit, melawan tim yang berkualitas. Tetapi tidak ada yang hilang. Kami akan pergi ke Milan untuk membalikkan hasil."