Rabu 12 Apr 2023 18:59 WIB

Kopi Baru Starbucks Pakai Minyak Zaitun, Ini Komentar Dokter Gastroenterologi

Kopi minyak zaitun bernama Oleato ini menarik banyak komentar di internet.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Logo Starbucks. Starbucks mengeluarkan produk kopi baru bernama Oleato di gerai-gerai Amerika Serikat pada bulan lalu. Kopi tersebut mengandung sesendok minyak zaitun (ilustrasi).
Foto: AP/Gene J Puskar
Logo Starbucks. Starbucks mengeluarkan produk kopi baru bernama Oleato di gerai-gerai Amerika Serikat pada bulan lalu. Kopi tersebut mengandung sesendok minyak zaitun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Starbucks memulai debut minuman kopi yang mengandung minyak zaitun di beberapa gerai di Amerika Serikat pada bulan lalu. Semenjak itu, ada banyak yang berkomentar di internet.

Di Instagram, beberapa komentator menyebut produk bernama Oleato yang terdiri atas oat milk latte, ice-shaken espresso, golden-foam cold brew, dan sesendok minyak zaitun ini dianggap sebagai kombinasi lezat dengan rasa yang enak.

Baca Juga

Beberapa konsumen lain tampaknya tidak begitu antusias. Tiktoker dengan akun @bananashrooms menyebut racikan tersebut sebagai tumpahan minyak pada es kopi, dan menunjukkan bagaimana lapisan minyak mengambang di bagian atas cangkir. Pengguna lain juga berkomentar bahwa Oleato dari Starbucks membuat perutnya terasa mulas, dan harus pergi ke toilet.

"Minuman oleato dari Starbucks itu membuat perut saya mengamuk," kata seseorang di Twitter.

Lantas mengapa itu bisa terjadi? Ahli gastroenterologi dari Gastro Health di Miami AS, dr George Sanchez, mengatakan bahwa hal itu sangat mungkin terjadi. Pasalnya menurut dia, minyak zaitun yang terkandung dalam Oleato biasanya digunakan untuk pasien yang mengalami sembelit.

“Beberapa orang direkomendasikan untuk mengonsumsi satu sendok makan minyak zaitun, yang dapat membantu melancarkan buang air besar,” kata Sanchez seperti dilansir laman Huffington Post, Rabu (12/4/2023).

Minyak zaitun mungkin memiliki sifat pencahar yang dapat membantu ketika seseorang mengalami sembelit. Untuk itu, terlalu banyak mengonsumsi minyak zaitun dapat menyebabkan malabsorpsi yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi, dan dapat menarik air ke dalam usus kecil dan usus besar yang mungkin menyebabkan diare.

Kafein dalam kopi juga dapat menstimulasi saluran pencernaan dan memperkuat respons. Selain itu, beberapa konsumen lebih suka menambahkan susu dan alternatif bebas gula pada minuman mereka, yang juga dapat memicu buang air besar.

Sekitar 30 persen orang mengatakan bahwa minum kopi membuat mereka harus buang air besar, dan banyak yang mengatakan bahwa kopi meningkatkan aktivitas usus mereka daripada minum air putih. "Jadi, ya, menggabungkan minyak zaitun dan kopi kemungkinan besar merupakan resep untuk melancarkan buang air besar," ujar Sanchez.

Minyak zaitun dianggap sebagai lemak sehat, tapi setiap individu tidak bisa mengonsumsinya terlalu banyak. Sanchez mengatakan, satu hingga dua sendok makan minyak zaitun adalah batasan wajar bagi seseorang yang mengalami sembelit.

Jika minyak zaitun dikonsumsi berlebihan, minyak zaitun dapat membebani sistem pencernaan, dan apa yang tidak dapat diserap tubuh akan keluar tanpa tercerna dalam feses. "Ketika lemak dicerna, enzim pencernaan dan empedu membantu memecah dan menyerapnya di usus kecil. Membebani sistem pencernaan dengan lemak berlebih dapat mengubah proses ini dan kelebihan lemak akan menyebabkan diare yang dikenal sebagai steatorrhea,” kata Sanchez.

Steatorrhea terjadi ketika seseorang memiliki terlalu banyak lemak dalam feses. Feses juga mungkin berwarna pucat dan berbau lebih menyengat dari biasanya.

Selain membantu meringankan sembelit, minyak zaitun menawarkan banyak manfaat kesehatan lainnya. Menurut American Heart Association, minyak zaitun memiliki persentase lemak tak jenuh tunggal tertinggi di antara minyak nabati lain yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan penyakit Alzheimer.

“Minyak zaitun juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, yang juga meningkatkan kesehatan jantung dan usus. Namun, ini harus menjadi bagian dari diet seimbang dan bukan bagian dari solusi cepat dengan kopi pagi kita,” kata Sanchez.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement