Kamis 13 Apr 2023 02:00 WIB

PTPP tak Bagikan Dividen dari Laba Bersih 2022

PTPP atribusikan seluruh laba bersih ke pemilik entitas sebagai dana cadangan

BUMN Konstruksi, PT PP memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih 2022 sebesar Rp 366 miliar. Pada rapat umum pemegang saham tahunan 2023 perseroan memutuskan seluruh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2022 dialokasikan sebagai dana cadangan.
Foto: Istimewa
BUMN Konstruksi, PT PP memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih 2022 sebesar Rp 366 miliar. Pada rapat umum pemegang saham tahunan 2023 perseroan memutuskan seluruh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2022 dialokasikan sebagai dana cadangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN Konstruksi, PT PP memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih 2022 sebesar Rp 366 miliar. Pada rapat umum pemegang saham tahunan 2023 perseroan memutuskan seluruh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2022 dialokasikan sebagai dana cadangan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PP Agus Purbianto mengatakan pemegang saham telah menyetujui penggunaan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 271,698 miliar yang ditetapkan sebagai cadangan. 

"Hasil laba bersih 100 persen digunakan cadangan perseroan jadi untuk menambah kemampuan dari aspek likuiditasnya," ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (12/4/2023).

Sepanjang 2022, pendapatan sebesar Rp 18,92 triliun atau tumbuh 12,87 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 16,76 triliun. 

Dari sisi bottom line, perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp Rp 271,69 miliar atau tumbuh 2,15 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 265,97 miliar.

Selain itu, pemegang saham PP menyetujui adanya perubahan susunan pengurus perseroan yang diusulkan oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.  Adapun, susunan pengurus PP sebagai berikut:

Dewan Komisaris

1. Andi Gani Nena Wea: Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen

2. Istiono: Komisaris Independen

3. Ernadhi Sudarmanto: Komisaris

4. Hedy Rahadian: Komisaris

5. Loso Judijanto: Komisaris

6. Ayodhia GL Kalake: Komisaris

-Direksi

1. Novel Arsyad: Direktur Utama

2. Agus Purbianto: Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko

3. Yuyus Juarsa: Direktur Operasi Bidang Gedung

4. Yul Ari Pramuraharjo: Direktur Operasi Bidang Infrastruktur

5. Eddy Herman Harun: Direktur Operasi Bidang EPC

6. Sinur Linda Gustina Manurung: Direktur Strategi Korporasi dan HCM

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement