Kamis 13 Apr 2023 18:44 WIB

Cina Rilis Koordinat Zona Larangan Pelayaran Kapal di Dekat Taiwan

Cina larang kapal berlayar dekat Taiwan karena adanya puing roket yang jatuh

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang ditayangkan Sabtu (8/4/2023) oleh CCTV China, sebuah kapal China berlayar di Selat Taiwan. Militer China mengumumkan latihan di sekitar Taiwan pada hari Sabtu sebagai tindakan pembalasan baru atas pertemuan antara ketua DPR AS dan presiden pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
Foto: CCTV via AP
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang ditayangkan Sabtu (8/4/2023) oleh CCTV China, sebuah kapal China berlayar di Selat Taiwan. Militer China mengumumkan latihan di sekitar Taiwan pada hari Sabtu sebagai tindakan pembalasan baru atas pertemuan antara ketua DPR AS dan presiden pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan melarang kapal belayar di daerah dekat Taiwan, karena kemungkinan jatuhnya puing-puing roket. Dalam sebuah pernyataan singkat, Administrasi Keselamatan Maritim Cina merilis koordinat untuk zona larangan tersebut.

Administrasi Keselamatan Maritim Cina mengatakan, pengiriman dilarang masuk dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore pada Ahad (16/4/2023) karena mungkin ada puing-puing roket yang berjatuhan. Koordinat tersebut sesuai dengan area persegi panjang di timur laut Taiwan, dengan titik terdekat 118 km (73 mil) dari Taiwan, yang diilustrasikan pada peta yang dirilis Kementerian Transportasi Taiwan pada Rabu (12/4/2023) malam.

Zona tersebut berada di barat laut Pulau Ishigaki Jepang, dan dekat dengan sekelompok pulau yang disengketakan di Laut Cina Timur yang disebut Senkaku oleh Jepang, dan Cina menyebutnya Diaoyu. Seorang pejabat senior Taiwan yang berbicara tanpa menyebut nama mengatakan kepada Reuters, Cina tidak mengubah pemberitahuan sebelumnya tentang pembatasan penerbangan selama 27 menit pada Ahad. Pemberitahuan baru itu hanya mencakup kapal, bukan pesawat terbang. Jepang telah meminta penjelasan dari Cina tentang apa yang sedang terjadi.

"Pemerintah terus mengumpulkan dan menganalisis informasi rinci, termasuk komunikasi dengan pihak China, dan akan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan hasil tersebut," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.

Kementerian Luar Negeri Cina menolak berkomentar. Sementara Kementerian Transportasi Taiwan mengatakan tidak memiliki tambahan informasi. Sebelumnya Cina akan mempersingkat waktu penutupan zona aktivitas kedirgantaraan dari tiga hari menjadi setengah jam. Kantor Berita Pusat resmi Taiwan yang mengutip Menteri Transportasi, Wang Kwo-tsai, melaporkan, zona larangan terbang akan mempengaruhi sekitar 33 penerbangan.

Cina belum mengomentari soal zona larangan terbang. Tetapi Korea Selatan mengatakan, zona larangan terbang berlaku karena ada benda jatuh terkait dengan kendaraan peluncuran roket. Pemerintah Taiwan pada Rabu mengkonfirmasi laporan Reuters bahwa Cina berencana untuk memberlakukan zona larangan terbang dari 16-18 April, bertepatan ketika Jepang menjadi tuan rumah pertemuan para menteri luar negeri G7. Tetapi kemudian Cina telah mempersingkat ketentuan zona larangan terbang menjadi 27 menit pada Ahad pagi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement