REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google adalah perusahaan besar yang bersaing dengan perusahaan besar lainnya seperti Amazon. Oleh karena itu untuk bergerak sebagai bisnis, Google perlu mencoba hal-hal baru. Dan hal-hal baru itu mungkin tidak selalu berhasil.
Perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat ini memiliki sejarah yang sangat buruk ketika harus menghentikan produknya. Bahkan tidak jarang mereka menarik saja produknya yang sangat populer, sehingga mengundang reaksi (ingat Play Music?).
Dilansir dari Indian Express, sudah hampir empat bulan memasuki tahun 2023 dan Google sekali lagi menarik produknya. Mereka menutup enam produk dan layanan, dengan beberapa lagi sedang dalam rencana ditutup. Apa sajakah itu?
1. Google OnHub
Google OnHub adalah router nirkabel yang diberdayakan oleh perangkat lunak Google, dikelola oleh aplikasi Google, dan menawarkan fitur khusus seperti Asisten Google. Ini dijual dalam dua versi, diproduksi oleh Asus atau TP-Link.
Slogan resmi Google untuk produk tersebut adalah “Kami melakukan streaming dan berbagi dengan cara baru yang tidak pernah dapat ditangani oleh router lama kami. Temui OnHub, router dari Google yang dibuat untuk semua cara Anda menggunakan Wi-Fi”.
Pada 2016, perusahaan merilis router Google Wifi dengan jaringan mesh dan menggabungkan fungsinya dengan Onhub, sehingga OnHub dan Google Wifi dapat digunakan secara bergantian dalam jaringan mesh.
Pada 2021, Google mengumumkan bahwa router OnHub tidak lagi menerima pembaruan perangkat lunak apa pun. Kemudian pada Januari 2023, perusahaan membuat produk tersebut hampir tidak berguna sama sekali dengan menonaktifkan sebagian besar fiturnya.
2. Google Stadia
Google Stadia merupakan penawaran game cloud Google yang memungkinkan gamer menjalankan judul AAA pada perangkat keras yang lebih murah, termasuk ponsel, laptop, dan TV, ini ditutup pada 18 Januari 2023. Google mengembalikan semua perangkat keras Stadia yang dibeli melalui Google Store bersama dengan game dan add- yang dibeli dari Stadia Store.
“Beberapa tahun lalu, kami juga meluncurkan layanan game konsumen, Stadia,” kata Wakil Presiden Stadia, Phil Harrison, dalam sebuah unggahan blog.
“Dan meskipun pendekatan Stadia untuk streaming game bagi konsumen dibangun di atas fondasi teknologi yang kuat, hal itu belum mendapatkan daya tarik dari pengguna seperti yang kami harapkan. Jadi kami membuat keputusan sulit untuk mulai menghentikan layanan streaming Stadia kami,” ujar dia lagi.
Desas-desus tentang Google yang menutup layanan sudah beredar sejak awal, dan ketika Logitech mengumumkan konsol game cloud barunya pada 2022 tanpa menyebut Stadia, spekulasi itu semakin kuat.
3. Google Code Jam
Pertama kali dimulai pada 2023, Code Jam adalah kompetisi pemrograman internasional yang diselenggarakan dan dikelola oleh Google. Ini terdiri dari beberapa putaran kontes online dan tempat di mana para peserta harus memecahkan masalah yang menantang menggunakan bahasa pemrograman pilihan mereka.
Untuk 25 finalis teratas harus bersaing memperebutkan gelar Juara Code Jam dan hadiah sebesar 15 ribu dolar AS di kantor pusat Google. Beberapa masalah Google Code Jam telah memicu penelitian akademis.
Namun pada 22 Februari 2023, Google mengumumkan bahwa Google Code Jam akan dihentikan bersamaan dengan kompetisi pemrograman lainnya, Hash Code dan Kick Start.
4. Google Jacquard
Dihilangkan pada bulan lalu, Jacquard adalah tag kecil yang bisa disematkan ke dalam pakaian dan kemudian dipasangkan dengan smartphone. Ini memungkinkan seseorang untuk melakukan tindakan tertentu yang dapat disesuaikan di ponsel mereka tanpa benar-benar menyentuh ponsel.
Misalnya, ketuk dua kali dapat memutar/menjeda musik, menyentuh permukaannya dapat mengubah trek, dan menutupi sensor akan membisukan atau membunyikan notifikasi.
5. Google Currents
Google Currents merupakan layanan yang menyediakan fitur media sosial yang mirip dengan Google+ untuk pengguna Workspace, yang telah ditutup beberapa pekan lalu. Ini diluncurkan pada Juli 2020 sebagai perubahan brand dari platform Google+ yang sekarang juga sudah tidak berfungsi.
Alasan Google di balik keputusan tersebut adalah agar pengguna tidak perlu bekerja di tujuan terpisah. Sebagai gantinya, mereka akan menggunakan Chat and Spaces, yang sekarang terintegrasi secara mencolok ke dalam Gmail.
6. Aplikasi Google Street View
Dihilangkan kurang dari sebulan yang lalu, aplikasi Google Street View tersedia di Android dan iOS yang memungkinkan orang mendapatkan tampilan 360 derajat dari lokasi di seluruh dunia. Ini sudah berjalan lebih dari 12 tahun. Namun, meskipun aplikasinya sudah tidak ada, fungsinya masih ada di Google Maps dan Street View Studio.