REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri China Qin Gang menegaskan bahwa China memandang Jerman sebagai mitra dan bukan rival. Menurutnya, China dan Jerman perlu bekerja sama.
"China dan Jerman butuh bekerja sama, bukan berkonfrontasi," kata Qin saat menerima kunjungan Menlu Jerman Annalena Baerbock, Jumat (14/4/2023).
Qin, yang juga anggota Dewan Pemerintahan atau setingkat menteri koordinator, baru saja pulang dari Uzbekistan untuk bertemu para menlu tetangga Afghanistan. Ia langsung menuju Tianjin untuk menemani Baerbock mengunjungi beberapa perusahaan Jerman.
Dari Tianjin, kedua menlu bertolak menuju Beijing dengan menggunakan kereta cepat untuk menggelar pertemuan keenam Dialog Strategis China-Jerman tentang Diplomasi dan Keamanan. Qin mengajak Jerman memformulasikan kepentingan kedua negara dan kesejahteraan masyarakat kedua negara.
Kunjungan tiga hari Baerbock mulai Kamis (13/4/2023) itu dilakukan di tengah perdebatan sejumlah negara Eropa pascakedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke China dalam mencapai beberapa kesepakatan dengan China.
Dalam pertemuannya dengan Qinpada Jumat, Baerbock menegaskan kembali dukungannya terhadap prinsip Satu China dengan mengatakan bahwa destabilisasi Taiwan akan menjadi "skenario horor".
Pada kesempatan sebelumnya, Baerbock pernah menyatakan bahwa China merupakan kompetitor, mitra, dan rival sistemik Jerman. Terkait isu Taiwan, Baebock juga menyatakan tidak bisa menerima eskalasi situasi di Selat Taiwan.
"Kami percaya kegiatannya bersama Menlu Qin di Tianjin memberikan kesan pertamanya terkait perkembangan China dan kerja sama saling menguntungkan antara China dan Jerman," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menanggapi sikap Baerbock terhadap China sebelumnya.