REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 280 personel gabungan Polres dan Polsek jajaran di kawasan Kabupaten Malang akan dilibatkan dalam pengamanan Operasi Ketupat Semeru 2023. Kegiatan operasi ini akan dilakukan selama 14 hari terhitung mulai 18 April hingga 1 Mei 2023.
Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Malang, Kompol Mohammad Bagus Kurniawan menyatakan, Operasi Ketupat bertujuan untuk terjaminnya rasa aman masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri 1444 H, serta menurunnya angka kriminalitas. Kelancaran arus mudik maupun arus balik juga menjadi salah satu prioritas dalam operasi. "Termasuk menekan pelanggaran dan fatalitas korban laka lantas," ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik mengatakan, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Polres Malang membuka 12 pos. Hal ini mulai dari pos pengamanan, pos pelayanan, hingga pos pemantauan.
Sejumlah 12 pos yang telah disiapkan yakni satu Pos Pengamanan, delapan Pos Pelayanan, dan tiga Pos Pantau. Seluruh pos didirikan di tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian masyarakat selama masa libur lebaran dan Idul Fitri.
Adapun lokasi pos pengamanan berada di Pos Pasar Lawang, Pos Kepuharjo Karangploso dan Pos Bunut wetan Pakis. Kemudian juga tersedia Pos Pasar Tumpang, Pos Jalibar Kepanjen, Pos Slorok Kromengan, Pos Pam Dampit, dan Pos JLS Bantur.
Untuk Pos Pelayanan, kata dia, disiapkan di Karanglo Singosari. Sementara itu, untuk Pos Pantau berada di tiga lokasi yakni Pos Kebonagung, Pos Kendalpayak, dan Pos Karangkates.
Pria disapa Taufik ini menjelaskan, pos-pos tersebut difungsikan sebagai pusat informasi dan tempat istirahat bagi pemudik yang tengah melakukan perjalanan. Sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan serta kelengkapan lainnya seperti ambulans juga disiagakan untuk membantu kesiap siagaan dalam melayani masyarakat. "Pos-pos yang didirikan nantinya akan diawaki oleh personel Polri dan dari instansi terkait, sebagai sarana tempat istirahat juga," ucapnya.
Taufik menyebut, tidak ada titik cek untuk memeriksa hasil tes antigen atau surat izin pemudik. Hal ini berbeda seperti pelaksanaan pengamanan lebaran dan Idul Fitri dua tahun sebelumnya.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat yang hendak melaksanakan mudik agar berangkat lebih awal untuk menghindari penumpukan kendaraan di jalan. Berdasarkan analisa, puncak arus mudik akan terjadi pada 19 hingga 21 April. Sementara itu, arus balik diprediksi melonjak sekitar 24 hingga 25 April 2023.