REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Masjid Al-Rumaila merupakan salah satu bangunan bersejarah di Saudi, yang dibangun lebih dari 100 tahun. Rumah ibadah di lingkungan Al-Dhahirah, Riyadh, ini akan mengalami renovasi sebagai bagian dari tahap kedua Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk Pengembangan Masjid Bersejarah.
Bangunan terdebut ianggap sebagai salah satu masjid bersejarah tertua dan dibangun di daerah yang ditanami pohon kurma, pada abad ke-13 H.
Pekerjaan renovasi tersebut bertujuan untuk mengembalikan peran agama dan budaya masjid, serta melestarikan gaya arsitektur lamanya. Salah satu caranya dengan memanfaatkan metode lingkungan yang berkelanjutan dan elemen alam.
Dilansir di //Riyadh Daily//, Ahad (16/4/2023), Masjid Al-Rumaila akan direhabilitasi sesuai dengan gaya Najdi asli. Luasnya akan ditambah dari 1184,69 meter persegi menjadi 1555,92 meter persegi, dengan kapasitas menampung 657 jamaah.
Masjid tersebut merupakan contoh model gaya perkotaan masjid kuno di Riyadh. Perkembangannya akan menggabungkan kekunoan dan keindahan, untuk mentransfer warisan sejarah dari abad-abad sebelumnya ke masa depan.
Renovasi yang dilakukan terutama akan mencakup teknik pembuatan lumpur dan bahan-bahan alami, yang menjadi andalan gaya Najdi. Gaya arsitektur ini dikenal karena kemampuannya bertahan terhadap lingkungan setempat dan iklim gurun yang panas, dengan unsur-unsurnya yang mencerminkan kebutuhan budaya setempat.
Masjid Al-Rumaila adalah salah satu dari 30 masjid yang akan direnovasi di bawah fase kedua Proyek Pangeran Mohammed bin Salman, yang mencakup 13 wilayah Kerajaan.
Proyek ini akan rencananya akan merenovasi enam masjid di Riyadh, lima masjid di Makkah, empat masjid di Madinah, tiga masjid di Asir, dua masjid di masing-masing Wilayah Timur, Al-Jouf dan Jazan, serta satu masjid di masing-masing Wilayah Perbatasan Utara, Tabuk, Al-Baha, Najran, Salam dan Qasim.
Sumber:
http://alriyadhdaily.com/article/1234ed2dc99a43cb9752198d9019ae77