REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus pertama kali terdeteksi di India pada Januari lalu. Kini, varian turunan Omicron ini telah terdeteksi di 22 negara, termasuk Indonesia.
"Ini adalah (varian) yang perlu dipantau. Kami memantaunya karena (varian) ini memiliki potensi perubahan yang perlu kita awasi," ujar Technical Lead for Covid Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr Maria Van Kerkhove, seperti dilansir laman Irish Mirror, Senin (17/4/2023).
Berdasarkan studi terbaru, varian Arcturus 1,2 kali lebih menular dibandingkan subvarian Kraken. Kemunculan subvarian Arcturus telah memicu lonjakan kasus Covid-19 di India yang memaksa negara tersebut untuk kembali mewajibkan penggunaan masker.
Sejauh ini, ada enam fakta seputar varian Arcturus yang penting untuk diketahui. Berikut ini adalah keenam fakta tersebut menurut dr Connor Bamford dari Wellcome-Wolfson Institute for Experimental Medicine di Queen's University Belfast: