REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Laba bersih Perusahaan Induk Grup Tadawul Saudi (Grup Tadawul), operator bursa Saudi, turun 35 persen secara tahunan (yoy) menjadi 90,8 juta riyal Saudi (24,21 juta dolaer AS) pada kuartal pertama 2023. Hal itu disebabkan pendapatan yang lebih rendah dan pengeluaran yang lebih tinggi.
Zawya, Senin (17/4/2023), melaporkan, pendapatan operasional menurun sebesar 28,1 persen yoy menjadi 211,3 juta riyal pada kuartal I 2023. Hal tersebut didorong oleh pendapatan perdagangan dan pasca-perdagangan yang lebih rendah. Namun, pengeluaran operasional (OPEX) meningkat 14,5 persen yot menjadi 160 juta riyal menyusul kenaikan gaji dan tunjangan terkait, biaya penyusutan dan amortisasi yang lebih tinggi.
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) turun 58,7 persen yoy menjadi 68,9 juta riyal. Laba kotor turun 47,4 persen yoy menjadi 109,9 juta riyal pada kuartal I 2023 dibandingkan dengan 208,8 juta riyal setahun sebelumnya karena penurunan pendapatan operasional grup dibandingkan biaya operasional.
Pada Februari, dewan Tadawul Group mengusulkan dividen tunai 23,1 persen (sekitar 2,31 riyal Saudi per saham) untuk tahun 2022, dengan total 277,13 juta riyal Saudi (73,91 juta dolar AS). Laba bersih perusahaan tahun 2022 turun 28 persen yoy menjadi 424,6 juta riyal Saudi.