REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kunjungan Menteri Pertahanan Cina Li Shangfu, Ahad (16/4/2023). Pada kesempatan itu, Putin memuji kerja sama pertahanan yang telah dijalin Moskow dan Beijing.
“Kami senang melihat Anda. Saya yakin kunjungan Anda akan dilakukan pada tingkat setinggi mungkin. Selamat datang di Rusia,” kata Putin saat menerima Li Shangfu di Kremlin, dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu turut mendampingi Putin ketika menerima Li. Dalam pertemuan tersebut, Putin memuji kerja sama Rusia-Cina yang sukses dan komprehensif di bidang pertahanan.
“Saya pikir ini adalah area utama lainnya, yang memperkuat karakter strategis dan berbasis kepercayaan dari hubungan kita, hubungan antara Rusia dan Cina,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, kementerian pertahanan Rusia dan Cina saling bertukar informasi berguna serta mengadakan latihan gabungan. "Kementerian pertahanan kita bekerja secara aktif. Kita secara teratur bertukar informasi yang berguna, bekerja sama dalam bidang militer-teknis, mengadakan latihan bersama di berbagai teater operasi: baik di Timur Jauh, di Eropa, di laut, di darat, dan di udara,” ucap Putin.
Kepada Li Shangfu, Putin pun sempat menceritakan kunjungan Presiden Cina Xi Jinping ke Moskow bulan lalu. Putin menyebut, kerja sama pertahanan menjadi salah satu topik utama pembahasan mereka.
Xi Jinping melakukan kunjungan ke Rusia pada 20-21 Maret lalu. “Hubungan Rusia-Cina menunjukkan dinamika pembangunan yang sehat dan stabil. Kepercayaan politik antara negara kita sedang dibangun, kepentingan bersama berganda, dan rakyat kita semakin dekat,” kata Xi pada 21 Maret lalu.
Menurut Xi, kerja sama perdagangan, ekonomi, investasi, energi, budaya, dan kemanusiaan dengan Rusia juga sedang berkembang. Sementara itu Putin mengungkapkan, deklarasi bersama yang ditandatanganinya dengan Xi mencerminkan sifat hubungan Rusia-Cina yang berada pada tingkat tertinggi sepanjang sejarah kedua negara.
“(Rusia-Cina) berbagi ikatan yang kuat dalam hubungan bertetangga, saling mendukung dan membantu, serta persahabatan antara rakyat kita,” ucap Putin.
Putin telah menugaskan jajarannya untuk meningkatkan volume perdagangan barang dan jasa berkali-kali lipat dengan Cina. Dia ingin hubungan dengan Beijing di delapan bidang strategis, terutama keuangan, manufaktur industri, teknologi, serta transportasi dan logistik, diperkuat.
Hal itu pun ditegaskan dalam teks deklarasi bersama. “Para pihak menekankan bahwa upaya untuk memperkuat dan memperdalam hubungan kemitraan komprehensif Rusia-Cina serta kerja sama strategis memasuki era baru adalah pilihan strategis yang terlepas dari pengaruh eksternal,” demikian bunyi salah satu kalimat dalam deklarasi bersama Putin dan Xi Jinping.
Dalam deklarasi tersebut, Rusia dan Cina sepakat untuk bersama-sama melindungi keamanan energi internasional, termasuk infrastruktur lintas batas yang kritis, serta stabilitas rantai produksi dan pasokan produk energi. Di deklarasi itu, Rusia dan Cina pun menyatakan akan saling membantu mempertahankan kepentingan serta perbatasan utama mereka.
“(Kedua negara) akan memberikan dukungan timbal balik yang tegas sehubungan dengan masalah membela kepentingan inti satu sama lain, terutama kedaulatan, integritas wilayah, keamanan, dan pembangunan,” kata mereka dalam deklarasi bersama.