Selasa 18 Apr 2023 08:52 WIB

Kapuspen Pastikan Panglima tak Naik Pesawat yang Tergelincir di Timika

Laksda Julius mengingatkan hat-hati dengan hoaks yang disebar KST Papua.

Rep: Flori Anastasia Sidebang/ Red: Erik Purnama Putra
Kapuspen TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono.
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Kapuspen TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes TNI menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan bahwa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berada dalam pesawat yang tergelincir di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah adalah hoaks. Yudo dipastikan tidak berada dalam pesawat Boeing 737 seri 200 tersebut.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menyampaikan, Yudo menggunakan pesawat lain untuk berangkat ke Timika, Kabupaten Mimika. "Panglima ke Timika gunakan peswat Falcon, berita tentang pesawat Boeing yang tergelincir, di mana Panglima di dalamnya adalah hoaks," kata Julius dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Julius juga meminta masyarakat agar tidak langsung memercayai informasi yang beredar dan belum diketahui kebenarannya. Termasuk, kabar yang disebarkan oleh kelompok separatis teroris (KST) Papua. "Mohon tidak terpancing isu-isu tersebut," ujar Julius.

Dia menambahkan, rencananya Panglima TNI akan menggelar konferensi pers pada Selasa (18/4/2023). "Besok siang 13.00 WIB Panglima akan press conference di Bandara Juanda, Surabaya," ungkap Julius.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak dan para perwira tinggi (pati) dari Markas Besar (Mabes) TNI bertolak ke Papua, Senin. Kunjungan tersebut dilakukan setelah kelompok separatisme bersenjata melakukan penyerangan di Pos Militer Mugi-Mam di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letnan Jenderal (Letjen) Bambang Ismawan mengatakan, Panglima akan mengevaluasi terkait operasi militer penyelamatan pilot Susi Air yang disandera KST di Nduga. Meski begitu, ia tidak membeberkan bentuk evaluasi yang dimaksud.

"Tadi siang, memang Panglima (TNI), bersama dengan Bapak KSAD, Pangkostrad, dan beberapa asisten berangkat ke Timika untuk melihat kondisi langsung di lapangan pascakejadian di Nduga itu seperti apa," ujar Letjen Bambang saat ditemui di sela Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2023 di Silang Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023).

"Nanti dari sana, Panglima akan mengevaluasi, dan memastikan keadaan, dan melihat kebutuhan apa yang harus dilakukan di sana," kata Letjen Bambang menambahkan.

Sebelumnya, KKB melakukan penyerangan di Pos Militer Mugi di Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeklaim sembilan prajurit TNI tewas dalam serangan tersebut. Tetapi, Mabes TNI mengacu pada hasil laporan sementara yang menyebutkan hanya satu anggotanya yang gugur dalam penyerangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement