REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Presiden Cina Xi Jinping mengatakan akan mendorong peningkatan hubungan negaranya dengan Korea Utara (Korut). Hal itu disampaikan sesaat sebelum negara anggota G7 memperbarui kecamannya terhadap aktivitas uji coba rudal balistik oleh Pyongyang.
“Persahabatan tradisional Cina-Korut telah melewati cobaan dari situasi internasional yang berubah untuk waktu yang lama,” kata Xi dalam pesannya kepada pemimpin Korut Kim Jong-un, dilaporkan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), Selasa (18/4/2023).
Xi mengungkapkan, situasi internasional serta regional saat ini berubah secara serius dan rumit. Kendati demikian, Cina ingin tetap memiliki hubungan solid dengan Korut. “Saya akan terus mendorong persahabatan dan kerja sama antara kedua belah pihak ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Xi.
Cina adalah sekutu sekaligus mitra dagang utama Korut. Saat ini Pyongyang diketahui tengah menghadapi sanksi internasional berlapis akibat mempertahankan program pengembangan nuklir dan rudal balistiknya. Pernyataan Xi terkait peningkatan hubungan Cina-Korut muncul beberapa jam sebelum para menteri luar negeri (menlu) negara anggota G7 merilis komunike pasca pertemuan mereka di Karuizawa, Jepang, Selasa.
Salah satu isu yang disinggung dalam komunike tersebut adalah tentang Korut. “Kami menuntut Korut menahan diri dari tindakan destabilisasi atau provokatif lainnya, termasuk uji coba nuklir lebih lanjut atau peluncuran yang menggunakan teknologi rudal balistik,” kata para menlu G7.
Mereka memperingatkan, Korut bakal memperoleh respons yang kuat jika terus melakukan uji coba rudal balistik. “Termasuk langkah-langkah signifikan lebih lanjut yang akan diambil oleh Dewan Keamanan PBB,” kata mereka.
Dalam komunkenya, para menlu G7 juga menyinggung tentang ketegangan di Selat Taiwan. Menlu negara anggota G7 mengatakan, perdamaian dan stabilitas Cina-Taiwan di Selat Taiwan adalah elemen yang sangat diperlukan dalam keamanan serta kemakmuran masyarakat internasional. Mereka menyerukan Cina dan Taiwan dapat menyelesaikan perselisihan secara damai.
Selain itu para menlu G7 pun menyerukan Cina menahan diri serta tak melakukan paksaan dan intimidasi terhadap Taiwan.